kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.889.000   43.000   2,33%
  • USD/IDR 16.799   5,00   0,03%
  • IDX 6.261   6,74   0,11%
  • KOMPAS100 893   1,02   0,11%
  • LQ45 704   -3,06   -0,43%
  • ISSI 194   0,81   0,42%
  • IDX30 371   -1,85   -0,50%
  • IDXHIDIV20 448   -2,96   -0,66%
  • IDX80 101   -0,09   -0,08%
  • IDXV30 106   -0,03   -0,03%
  • IDXQ30 122   -1,28   -1,04%

Honda proyeksikan penurunan penjualan motor menjadi 3 juta unit tahun ini


Kamis, 11 Juni 2020 / 18:51 WIB
Honda proyeksikan penurunan penjualan motor menjadi 3 juta unit tahun ini
ILUSTRASI. PT Astra Honda Motor (AHM), mengoreksi target volume penjualannya pada tahun ini.


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Agen Pemegang Merek (APM) sepeda motor, PT Astra Honda Motor (AHM), mengoreksi target volume penjualan pada tahun ini. Sebelumnya produsen motor ini setiap tahunnya mampu menjual hingga 4,8 juta - 4,9 juta unit motor.

Tahun lalu saja, Honda mampu menjual sekitar 4,9 juta unit. "Melihat perkembangan pasar di tengah pandemi ini kami mengoreksi penjualan sekitar 2,8 juta hingga 3 juta unit saja," ujar Thomas Wijaya, Direktur Pemasaran AHM saat acara Halal bi Halal virtual perseroan, Kamis (11/6)

Jumlah tersebut turun hampir 40% dibandingkan volume penjualan tahun lalu yang mencapai 4,9 juta unit. Sementara total penjualan sepeda motor secara nasional juga diprediksi turun sekitar 45% menjadi 3,6-3,9 juta unit, dari tahun lalu yang mencapai kisaran 6,4 juta unit.

Baca Juga: Berlaku di jalan mana saja jika ganjil genap motor diterapkan?

Thomas menjelaskan, penurunan itu akibat kondisi ekonomi nasional menurun, harga jual beberapa komoditas drop, dan lembaga pembiayaan menaikkan uang muka kredit sepeda motor. Selain tentu saja pembatasan sosial berskala besar akibat pandemi Covid-19.

Menurutnya, lembaga pembiayaan sepeda motor semakin ketat menyalurkan kredit sepeda motor, karena memperhatikan kondisi kesehatan perusahaan di masa pandemi ini. Padahal hampir 70% pembelian motor Honda dilakukan secara kredit dengan jumlah uang muka atau down payment (DP) 10%-15% di masa sebelum pandemi.

Namun, di masa pandemi, lembaga pembiayaan menaikkan uang muka atau down payment (DP) bahkan ada yang mematok hingga di atas 20%. Akibat kenaikan DP tersebut, perbandingan pembelian motor Honda secara kredit dan tunai masing-masing berkontribusi 50%.

Baca Juga: Budi Karya ungkap alasannya melonggarkan pembatasan di transportasi umum & pribadi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×