Reporter: Dimas Andi | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Honey Ajkwa Lorentz bersama PT Tambang Mineral Papua (TMP) berencana membangun pabrik keramik dan semen berbahan baku utama tailing dari PT Freeport Indonesia. Pabrik ini bernilai investasi sekitar Rp 3,1 triliun dengan menerapkan sistem kerja sama bagi hasil.
Pembangunan ini dilatarbelakangi oleh fakta bahwa Papua masih relatif belum banyak dilirik oleh para pelaku industri karena infrastruktur yang kurang memadai. Padahal, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Papua mencatatkan pertumbuhan ekonomi kuartal III-2024 sebesar 1,66% year on year (yoy) dan 0,85% secara quarter to quarter (qtq).
Fenty Widiyawati, Direktur Honay Ajkwa Lorentz mengatakan, pihaknya mengelola tailing secara serius. Pengelolaan ini merupakan salah satu cara perusahaan dalam mendukung peraturan pemerintah Indonesia dalam pelestarian lingkungan.
“Pengelolaan yang kami lakukan meliputi kegiatan menghasilkan, mengangkut, mengedarkan, menyimpan, menggunakan dan membuang,” ujar dia dalam siaran pers yang diterima Kontan, Sabtu (4/1).
Baca Juga: Aksi ESG, Indocement (INTP) Komitmen Lebih Hijau dengan Semen Ramah Lingkungan
Rencananya pada awal bulan Februari 2025, Honay Ajkwa Lorentz bersama TMP dan pemangku adat Panius Kogoya akan melakukan groundbreaking atau peletakan batu pertama dan upacara adat Bakar Batu.
Sebelum pelaksanaan groundbreaking, akan ada rangkaian agenda lainnya seperti di tanggal 6 Januari – 8 Januari 2025 berupa rapat kerja investasi yang akan dilakukan di Surabaya, Jawa Timur. Setelah itu, dilanjutkan dengan proses rekrutmen tenaga kerja dengan komposisi 80% orang asli Papua (OAP) dan 20% bukan asli Papua.
Pada tanggal 10 Januari 2025 akan dilakukan perapihan di area pabrik disertai doa bersama dari perwakilan kepala suku besar dari 10 Kabupaten yang berada di Timika saat ini yang akan dibuka oleh Panius Kogoya,
Berlanjut pada tanggal 20 Januari 2025 akan ada pelantikan dan pengembangan manajemen dari Surabaya. Di hari dan tanggal yang sama akan diadakan seminar pada pukul 13.00 – 17.30 yang akan dibuka oleh S.M Albert, Direktur Tenaga Kerja dan Pemasaran TMP dan Hamdani, General Manager Honay Ajkwa Lorentz.
Baca Juga: Industri Manufaktur Hadapi Sederet Tantangan
Sebagai informasi, pabrik keramik dan pabrik semen ini berlokasi di Jl. Nabire Mil 32, Samping Mayon 754 Timika, Papua Tengah yang sangat dekat dengan pusat kota dan berdiri di atas lahan seluas 9 hektar di tahap pertama.
Pembangunan pabrik akan menyerap 500–900 lapangan pekerjaan. Proses rekrutmen tenaga kerja memperbolehkan orang asli papua yang masih usia produktif namun belum atau tidak memiliki ijazah formal, kemudian perusahaan akan memberikan pelatihan kepada seluruh pegawai yang telah diterima. Pelatihan yang akan diberikan seperti pelatihan bahasa Inggris, kelistrikan, mekanik dan lain-lain.
Proses pembangunan ini ditargetkan akan selesai pada tahun 2026. Pada tahap awal, produksi pabrik ini ditargetkan akan mencapai 21 juta ton semen.
Sebelum pembangunan pabrik ini, Honai Ajkwa Lorentz juga sudah mempersiapkan pembangunan infrastruktur yang dapat menunjung kebutuhan operasional pabrik. Perusahaan ini juga mengundang para investor untuk bergabung menggarap proyek tersebut.
“Kami yakin dengan adanya pabrik semen dan keramik, maka ini dapat menekan harga semen di Papua,” tutup Fenty.
Selanjutnya: Mayoritas Berawan, Simak Prakiraan Cuaca Papua, Minggu (5/1) & Senin (6/1)
Menarik Dibaca: Tanpa Olahraga, Ini 9 Cara Menurunkan Berat Badan yang Efektif
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
