kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Honeywell Indonesia: Pembangunan infrastruktur di tanah air akan terus berlanjut


Rabu, 10 Oktober 2018 / 19:33 WIB
Honeywell Indonesia: Pembangunan infrastruktur di tanah air akan terus berlanjut
ILUSTRASI. Honeywell Pacu Bisnisnya di Indonesia


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menggeliatnya sektor infrastruktur tanah air, serta mulai bangkitnya sektor properti dinilai sebagai sebuah kesempatan bagi Honeywell Indonesia. Perusahaan yang berfokus pada piranti lunak tersebut melihat potensi pasar yang besar dengan masifnya pembangunan infrastruktur baik yang dikerjakan pemerintah maupun swasta.

Roy Kosasih, Presiden Direktur PT Honeywell Indonesia menyampaikan bahwa pembangunan infrastruktur di tanah air akan terus berlanjut. Oleh karena itu, perusahaan saat ini tidak hanya berfokus pada pelayanan tetapi juga produk yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan baik pemilik gedung ataupun segmen lainnya.

“Kami ingin memberikan pelayanan yang lebih baik tetapi disaat yang bersamaan, foksu pemilik gedung itu di biaya operasional terutama listrik, pastinya hal-hal seperti ini kami lakukan mulai dari menurunkan biaya operasional dan meningkatkan produktivitas gedung,” ujarnya di Jakarta, Rabu (10/10).

Oleh karena itu, perusahaan mengenalkan layanan baru yakni Outcome Based Service (OBS) yang memberikan solusi real time analytics, dynamic tasking, performance dashboard dan reports, lifecycle management dan continous service improvement. Tujuannya adalaj untuk memonitor seluruh aset gedung selama 24 jam dengan menggunakan data analitik.

“Sekarang kami menawarkan OBS untuk gedung-gedung yang memang sudah ada, tetapi bagaimana mereka bisa menghemat listrik dan pada saat bersamaan meningkatkan pelayanan. Misalnya untuk Rumah sakit dan hotel, dimana mereka butuh penghematan listrik tanpa mengganggu kenyamanan,” lanjutnya.

Sebelumnya perusahaan sudah memiliki layanan building management system (BMS) yang menyasar segmen gedung-gedung baru untuk menjadi smart building yang terintegrasi. Sedangkan OBS ini dikeluarkan untuk menyasar segmen gedung-gedung yang sudah ada sebelumnya untuk terintegrasi dalam satu sistem kontrol.

"Kalau pasarnya sih pastinya tinggi, kalau saya pikir karena kami lihat pembangunan gedung-gedung di Indonesia ini masih akan terus berlanjut. Di Indonesia kamisudah mulai masuk ke arah memberikan pelayanan yang baik dan menyesuaikan concern pemilik gedung," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×