Reporter: Fitri Nur Arifenie | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Pelaku industri di Jawa Timur boleh bernafas lega. Sebab, akan ada tambahan pasokan gas yang dihasilkan dari Lapangan Terang Sirasun Batur yang akan segera beroperasi.
Tambahan pasokan gas dari lapangan ini mencapai 300 juta kaki kubik per hari atau million standard cubic feet per day (mmscfd).
Rudi Rubiandini, Deputi Pengendalian Operasi Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (BP Migas) bilang, Lapangan Terang Sirasun Batur yang digarap Kangean Energi Indonesia sudah mengalirkan gas 300 mmscfd sejak 28 Mei, kemarin.
Tambahan gas ke Jawa Timur itu akan dialirkan ke PT PLN sebanyak 130 mmscfd, PT Petrokimia Gresik 65 mmscfd, PT Indogas Kriya Dwiguna (industri) 20 mmscfd, dan PT Pertamina Gas (industri) 100 mmscfd. “Jatah untuk industri bertambah,” kata Rudi lewat pesan pendek, Selasa (29/5).
Meski telah menambah pasokan, Rudi tidak bisa menjamin industri di Jawa Timur tidak akan lagi kekurangan pasokan gas. Pasalnya, jumlah pemakai gas baru industri terus bertambah, apalagi banyak industri beralih dari bahan bakar minyak (BBM) ke gas. “Tetapi usaha kami ini sudah maksimal, kenyataannya memang situasinya belum bisa menyenangkan semua pihak,” jelas dia.
Harga dari Lapangan Terang Sirasun Batur tersebut, kata Rudi, sudah mengikuti harga rata-rata gas domestik yaitu di atas US$ 5 per juta british thermal unit (mmbtu). Tetapi, dia mengaku lupa berapa harga gas ke setiap pembeli.
Yang jelas, harga untuk industri lebih tinggi dari harga gas untuk PLN, dan harga terendah untuk pabrik pupuk. Selama ini, industri Jawa Timur hanya mendapat pasokan gas 80 mmscfd dari Lapangan Oyong dan Wortel milik Santos Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
