Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hotel menjadi segmen properti yang paling stabil sepanjang 2019. Hal tersebut dari tingkat hunian yang naik 5,46% pada akhir tahun lalu.
Managing Partner of Strategic Advisory Coldwell Banker Tommy H Bastami menyebutkan kegiatan MICE oleh pemerintah dan korporasi masih menjadi faktor utama yang menggerakkan pasar hotel di Indonesia.
"Banyak MICE yang sifatnya reguler sehingga kontribusi dari segmen tersebut tidak akan tergerus," ujarnya di Jakarta, Kamis (6/2).
Baca Juga: Ciputra Development (CTRA) targetkan marketing sales tumbuh 10% pada 2020
Secara klasifikasi kelas, hotel bintang 4 menjadi primadona sepanjang tahun lalu. Menurutnya, hal itu disebabkan dari rate harga yang fleksibel.
Lebih lanjut, Tommy menjelaskan fleksibel juga dalam artian mampu menangkap pasar hotel bintang 5 maupun pasar hotel bintang 3.
Dari sisi okupansi, ia mengambil daerah Jakarta yang mana tingkat hunian rata-rata berada di level 62%. Untuk area tertentu, menurutnya kinerja lebih baik seperti di kawasan CBD tingkat hunian mencapai 70% dan hotel yang berada dekat bandara bahkan dapat mencatat tingkat hunian mencapai 80%.
Baca Juga: Pasca akuisisi, berikut rekomendasi analis terhadap kinerja Solusi Bangun (SMBC)
"Walau begitu, rata-rata menjadi 62% karena ada beberapa hotel bangunan lama yang kinerjanya masih berada di bawah 50% sehingga menurunkan rata-rata kumulatif tingkat hunian," terangnya.
Dari pasokan, secara kumulatif sepanjang tahun lalu terdapat pasokan baru sebanyak 38.256 kamar atau tumbuh 0,5% dibandingkan tahun sebelumnya.
Adapun pasokan baru berasal dari Ibis Style (bintang 3) di JL. TB. Simatupang, Mercure Hotel (bintang 4) di JL. Gatot Subroto, dan Ibis Style (bintang 3) di Jakarta Pusat.
Baca Juga: Cicilan per bulan cuma Rp 1 jutaan, beli rumah di pameran IPEX
Dengan demikian, sepanjang tahun lalu pasokan hotel di Jakarta didominasi oleh kelas bintang 4 (43,9%) diikuti oleh bintang 3 (29,3%) dan bintang 5 (26,8%).
Secara umum, pihaknya menilai sektor hotel masih stabil di tahun ini berangkat dari data kuartal IV/2019 yang mana tercatat naik 5,46% menjadi 66,8% dibandingkan kuartal III/2019. Hal tersebut berimbas pada rata-rata tarif kamar yang turut naik 5,3% menjadi Rp 1,32 juta per malam.
Coldwell Banker juga memproyeksikan tahun ini hotel juga masih akan bertumbuh. "Tahun ini hotel okupansinya masih akan naik sedikit sekitar 63%," tukasnya.
Secara terpisah, Direktur PT Intiland Development Tbk, Archied Noto Pradono juga mengakui bahwa tingkat hunian hotelnya cukup baik. "Secara overall, sekitar 70%," saat dikonfirmasi kontan.co.id , Kamis (6/2).
Baca Juga: Survei BI: Rasio konsumsi terhadap pendapatan turun pada Januari 2020
Ia mengakui untuk pendapatan berulang pihaknya memang masih belum fokus pada sektor perhotelan melainkan memilih sektor residensial dan perkantoran. Hal tersebut lantaran hanya ikut 30% saham dari jaringan Whiz Hotel.
"Untuk perkantoran memang masih lemah, tapi untuk south Quarter kami lumayan bagus di level 80% untuk area Simatupang," tuturnya.
Berdasarkan laporan DILD pada keuangan kuartal III/2019, kontribusi dari pendapatan berulang tercatat tumbuh 7,22% menjadi Rp 461,65 miliar. Adapun periode yang sama tahun sebelumnya tercatat Rp 430,56 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News