Reporter: Izzatul Mazidah | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina
JAKARTA. Setelah berhasil menutup tahun 2013 lalu dengan meraih untung, PT Hotel Mandarine Regency Tbk memprediksi kinerja keuangan tahun ini akan kembali rugi seperti 2012. Taksiran kerugian kini Rp 2,83 miliar.
Sementara di pos pendapatan, Hotel Mandarine menargetkan mencetak Rp 57,91 miliar tahun ini, atau tak berbeda dengan pendapatan 2013, yaitu Rp 58 miliar. "Karena ada peningkatan biaya tetap, biaya variabel serta banyaknya pesaing hotel baru yang mulai beroperasi di tahun 2014," kata Ardi Sofyan, Direktur Keuangan Hotel Mandarine, Jumat (20/6).
Aneka tantangan tersebut sepertinya membikin Hotel Mandarine mati kutu. Walhasil perusahaan ini seakan tak memiliki rencana strategis untuk mendongkrak kinerja. Perusahaan ini mengalokasikan belanja modal Rp 2,5 miliar. "Untuk kegiatan renovasi dan pemeliharaan aset yang sudah ada." Ardi.
Hotel Mandarine juga mengaku penggarapan proyek kawasan wisata terpadu di Nongsa, Batam bakal molor. Alasannya saat ini masih dalam tahap pembuatan desain. Dus, proyek di atas lahan 25 hektare (ha) ini diprediksi baru berkontribusi terhadap pendapatan pada 2018.
Sekadar informasi di 2013, dengan pendapatan Rp 58 miliar, Hotel Mandarine menikmati laba Rp 1,58 miliar. Laba ini memperbaiki kinerja 2012 yang merugi Rp 9 miliar dengan pendapatan hanya Rp 38,38 miliar.
Rapor merah ini berulang di kuartal I-2014. Di periode ini, meski pendapatan naik 15,32% menjadi Rp 11,59 miliar tapi bottom line kembali terpuruk. Kerugian perusahaan justru naik 4,39% menjadi Rp 2,14 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News