Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Huayou Cobalt bersama UN Global Compact dan 19 organisasi mitra secara resmi meluncurkan Jaringan Aksi Komunitas Korporat China-Indonesia untuk pembangunan berkelanjutan. Tujuannya, untuk mempercepat pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) melalui kemitraan bilateral yang strategis.
Peluncuran dilakukan Konferensi Tingkat Tinggi Bisnis Global Perdana mengenai Investasi Infrastruktur Belt and Road untuk Bisnis, Dunia, dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yang Lebih Baik yang digelar pemerintah Indonesia dan UN Global Compact.
Belt and Road Initiative atau Prakarsa Sabuk dan Jalan merupakan inisiatif pembangunan infrastruktur global yang diluncurkan China pada 2013 untuk meningkatkan konektivitas dan kerja sama ekonomi antarnegara.
Baca Juga: Danantara Akan Masuk Proyek Huayou dan CATL, Siap Jalankan Green Package
Gao Baojun, Senior Vice President Huayou Cobalt sekaligus Presiden Huayou Indonesia Nickel Industry Group mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk berkontribusi pada ekonomi dan masyarakat lokal di setiap lokasi investasinya, sejalan dengan dengan semangat Belt and Road Initiative.
"Lewat kerja sama strategis dengan pemangku kepentingan, kolaborasi, serta harmonisasi kebutuhan masyarakat dengan desain proyek bisnis, kami akan mengembangkan program pemberdayaan yang inklusif dan berkelanjutan," tutur Gao Baojun dalam keterangannya, Sabtu (31/5).
Gao Baojun berharap peluncuran jaringan ini menjadi tahap awal untuk mendorong pemberdayaan masyarakat yang melibatkan semua pihak—mitra kerja, komunitas, dan pemerintah.
Ia menambahkan, membangun masa depan yang lebih baik membutuhkan kerja sama. Hal itu juga sekaligus mendukung Prakarsa Sabuk dan Jalan yang berkualitas demi mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
Baca Juga: IBC Mulai Cari Investor Temani Huayou dalam Proyek Raksasa Ekosistem Baterai EV Titan
Jaringan Aksi ini menggabungkan kekuatan dari berbagai pihak, yakni pemerintah, perusahaan, organisasi internasional, dan LSM dari China dan Indonesia.
Program ini akan fokus pada berbagai bidang penting seperti pendidikan, kesehatan, sanitasi, ketenagakerjaan, pengembangan UMKM, sosial budaya, lingkungan, dan pembangunan infrastruktur lokal.
Sebagai langkah awal, program percontohan akan dilaksanakan di sekitar Kawasan Industri Huayou Cobalt Indonesia, dengan tujuan mengembangkan solusi mata pencaharian yang berkelanjutan bagi masyarakat sekitar.
Peluncuran tersebut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, seperti Gao Baojun, Siddharth Chatterjee (Koordinator Residen PBB di China), Gita Sabharwal (Koordinator Residen PBB di Indonesia), Y.W. Junardy (Presiden UN Global Compact Network Indonesia), Liu Meng (Perwakilan UN Global Compact di China), serta perwakilan dari berbagai organisasi pendukung Jaringan Aksi ini.
Selanjutnya: Harga Pangan Turun dan Diskon Transportasi Diramal Picu Deflasi Mei 2025
Menarik Dibaca: Review Lengkap Samsung A06, Smartphone Terjangkau dengan Fitur Maksimal
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News