Reporter: Femi Adi Soempeno, Bloomberg |
CHICAGO. Harga gandum anjlok ke kembali di hari yang ke-dua secara berturut-turut karena curah hujan meningkatkan keyakinan akan panenan gandum yang lebih besar di AS dan Australia.
Produksi gandum Australia kemungkinan akan meningkat menjadi 25,1 juta ton, jauh lebih besar ketimbang produksi tahun lalu yang hanya 21,7 juta ton. Tahun lalu, AS bahkan menjadi eksportir gandum terbesar di dunia, yang kemudian diikuti oleh Kanada, Rusia dan Australia.
"Kami tidak punya masalah yang berarti di AS," kata Dan Kuechenmeister, Manager Commodities RBC Dain Rauscher di Minneapolis, AS. Ia mencermati, prediksi atas produksi gandum Australia juga sedikit meningkat.
Harga kontrak gandum untuk pengiriman Desember ditutup turun US$ 9,25 sen atau 1,3% menjadi US$ 7,2675 per bushel di Chicago Board of Trade, Rabu (15/9).
Sepanjang bulan ini, kontrak gandum telah naik 6% ditengah spekulasi produksi gandum Rusia dan Ukraina anjlok dan akan menyurung permintaan gandum dari negara eksportir lainnya.
Kemarin, Egypt, importir terbesar gandum, membungkus 295.000 ton, termasuk 180.000 ton dari Prancis dan 60.000 ton dari Kanada. Sementara itu, 55.000 ton gandum juga diangkut oleh Egypt dari AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News