kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45895,31   -0,24   -0.03%
  • EMAS1.324.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Humpuss menunggu harapan pemerintah baru


Jumat, 24 Oktober 2014 / 08:15 WIB
ILUSTRASI. Green Heroes Run 2023, Ajang lomba lari dengan misi pelestarian lingkungan khususnya mangrove


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina

JAKARTA. Pengusaha masih menunggu jajaran menteri baru pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Dengan kepastian pemerintahan baru ini pebisnis berharap ada kepastian usaha tahun depan.

Seperti yang dirasakan oleh PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk. Daryanto, Sekretaris perusahaan Humpuss menyatakan hingga saat ini manajemen belum membuat kesepakatan bisnis besar sembari menunggu arah kebijakan pemerintah baru.

Sebab ketidakpastian pemerintahan baru ini antara lain menyebabkan beberapa tender proyek pemerintah menjadi tertunda. Akibatnya pelaku bisnis juga belum bisa mengerjakan bisnis mereka. 

Adapun salah satu posisi penting yang kini ditunggu Humpuss adalah Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (EDSM). Pengganti sosok Jero Wacik, dinilai sangat berpengaruh untuk menentukan keputusan jumlah alokasi migas dari perusahaan mitranya seperti PT Pertamina dan PT Perusahaan Gas Negara  Tbk. "Kemungkinan pekerjaan baru akan diperoleh pada tahun 2015 nanti," imbuhnya.

Tercatat sejak awal tahun hingga sekarang, Humpuss masih belum melakukan pembelian kapal baru. Menurut Daryono hal itu disebabkan karena perseroan belum memperoleh kontrak pekerjaan baru. "Kalau gak ada tender pekerjaan kami tidak bisa beli kapal," paparnya.

Kondisi pasar yang tak menentu itu juga berpengaruh pada kinerja keuangan perusahaan. Meski tahun 2014 hanya tinggal 2 bulan lagi, tetapi Humpuss masih belum bisa memperkirakan berapa pemasukan yang bakal dikantonginya di akhir tahun nanti. Daryono malah memperkirakan pendapatan yang diperolehnya pada kuartal III dan kuartal IV tidak akan jauh berbeda.

Meski begitu, Humpuss mengaku masih berusaha untuk mengejar pencapaian lebih baik di akhir tahun nanti. Kini Humpuss meneruskan rencana untuk memfokuskan pencarian kontrak di sektor pengangkutan kimia dan gas alam cair.

Sebelumnya, manajemen perusahaan itu mengungkapkan, ingin meraup pendapatan hingga Rp 1 triliun di 2014. Sementara target laba bersih bisa mencapai Rp 50 miliar. Sebagai pembanding, pada 2013 lalu perusahaan itu mencatatkan pendapatan US$ 61,15 juta dan laba tahun berjalan US$ 2,91 juta.

Target itu bakal direalisasikan lewat tiga lini bisnis utama, yakni transportasi liquified natural gas (LNG), petrokimia, dan jasa offshore.

Pada kuartal I-2014 ini Humpuss sudah berbelanja tujuh kapal. Tujuh kapal berjenis support vessels diperuntukkan untuk kebutuhan lini bisnis offshore. Perusahaan itu merogoh kocek US$ 35 juta.

Namun, penambahan tujuh kapal pada triwulan pertama tahun ini belum berdampak positif bagi kinerja Humpuss pada semester II. Pada periode ini laba tercatat US$ 503.598, atau anjlok 77,68% dari capaian di periode yang sama tahun 2013 yakni US$ 2,26 juta. Padahal sejatinya pendapatan usaha Humpuss masih naik 14,76% menjadi US$ 31,37 juta. Laba Humpuss susah naik lantaran beban pokok usaha dan beban usaha kompak membesar.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Accounting Mischief Practical Business Acumen

[X]
×