kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.430.000   -10.000   -0,69%
  • USD/IDR 15.243   97,00   0,63%
  • IDX 7.905   76,26   0,97%
  • KOMPAS100 1.208   12,11   1,01%
  • LQ45 980   9,43   0,97%
  • ISSI 230   1,69   0,74%
  • IDX30 500   4,71   0,95%
  • IDXHIDIV20 602   4,65   0,78%
  • IDX80 137   1,32   0,97%
  • IDXV30 141   0,53   0,38%
  • IDXQ30 167   1,08   0,65%

Hutama Karya gaet proyek gedung Pertamina


Selasa, 10 Desember 2013 / 09:46 WIB
Hutama Karya gaet proyek gedung Pertamina
ILUSTRASI. Kontan - Jamkrindo Kilas Korporasi Online


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Markus Sumartomjon

JAKARTA. Dua kontraktor plat merah yaitu PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP) dan PT Hutama Karya menjadi kontraktor utama mega proyek milik PT Pertamina, yaitu Pertamina Tower dengan sistem kerjasama operasi (KSO).

Untuk tahap permulaan, PTPP bertindak selaku pemimpin proyek dengan porsi sekitar 70% dari total proyek atau senilai Rp 163,1 miliar. Sedangkan Hutama Karya sisanya, yakni Rp 69,9 miliar. Meski begitu, proyek tersebut akan tetap dikerjakan bersama-sama.

Ari Widyantoro, Sekretaris Korporat PT Hutama Karya mengatakan pembedaan porsi saham baru akan terlihat saat pembiayaan dan pembagian keuntungan. Dalam menggarap proyek ini, pihaknya akan menambahi kekurangan pembiayaan diluar uang muka sebesar 30%. Sisanya oleh PTPP. "Jumlahnya belum bisa disebut karena belum ketahuan berapa defisit setelah penyetoran uang muka," kata Ari ke KONTAN, Senin (9/12).

Menurutnya, sistem KSO bisa sebagai langkah antisipasi untuk mengerjakan proyek gedung Pertamina, mengingat rupiah yang masih loyo. Nilai kontrak proyek senilai Rp 233 miliar, katanya, sudah disesuaikan dengan kurs yang mencapai Rp 12.000.

Pasalnya, kedua perusahaan ini tidak mau mengambil resiko kenaikan harga sejumlah bahan baku yang bisa mempengaruhi proses pengerjaan proyek ini.

Meski begitu, dalam pengerjaan gedung 99 lantai ini tidak terlalu banyak komponen impor. Ia memastikan dalam pengerjaan infrastruktur memakai bahan komponen lokal. Sedangkan komponen impor baru di tahap penyelesaian seperti pembuatan kunci dan pengerjaan toilet. Namun semuanya ini masih tergantung keputusan PT Airmas Asri sebagai konsultan arsitek.

Sebelumnya, PT Hutama Karya juga sudah melakukan tiang pancang pembangunan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Kuningan senilai Rp 196 miliar.

Selain dua proyek ini, Hutama Karya masih mengincar 10 proyek lagi dengan total nilai Rp 2 triliun. Ini untuk mengejar target proyek 2013 yang mencapai Rp 12 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management Principles (SCMP) Mastering Management and Strategic Leadership (MiniMBA 2024)

[X]
×