kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Hutama Karya gaet proyek gedung Pertamina


Selasa, 10 Desember 2013 / 09:46 WIB
Hutama Karya gaet proyek gedung Pertamina
ILUSTRASI. Kontan - Jamkrindo Kilas Korporasi Online


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Markus Sumartomjon

JAKARTA. Dua kontraktor plat merah yaitu PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP) dan PT Hutama Karya menjadi kontraktor utama mega proyek milik PT Pertamina, yaitu Pertamina Tower dengan sistem kerjasama operasi (KSO).

Untuk tahap permulaan, PTPP bertindak selaku pemimpin proyek dengan porsi sekitar 70% dari total proyek atau senilai Rp 163,1 miliar. Sedangkan Hutama Karya sisanya, yakni Rp 69,9 miliar. Meski begitu, proyek tersebut akan tetap dikerjakan bersama-sama.

Ari Widyantoro, Sekretaris Korporat PT Hutama Karya mengatakan pembedaan porsi saham baru akan terlihat saat pembiayaan dan pembagian keuntungan. Dalam menggarap proyek ini, pihaknya akan menambahi kekurangan pembiayaan diluar uang muka sebesar 30%. Sisanya oleh PTPP. "Jumlahnya belum bisa disebut karena belum ketahuan berapa defisit setelah penyetoran uang muka," kata Ari ke KONTAN, Senin (9/12).

Menurutnya, sistem KSO bisa sebagai langkah antisipasi untuk mengerjakan proyek gedung Pertamina, mengingat rupiah yang masih loyo. Nilai kontrak proyek senilai Rp 233 miliar, katanya, sudah disesuaikan dengan kurs yang mencapai Rp 12.000.

Pasalnya, kedua perusahaan ini tidak mau mengambil resiko kenaikan harga sejumlah bahan baku yang bisa mempengaruhi proses pengerjaan proyek ini.

Meski begitu, dalam pengerjaan gedung 99 lantai ini tidak terlalu banyak komponen impor. Ia memastikan dalam pengerjaan infrastruktur memakai bahan komponen lokal. Sedangkan komponen impor baru di tahap penyelesaian seperti pembuatan kunci dan pengerjaan toilet. Namun semuanya ini masih tergantung keputusan PT Airmas Asri sebagai konsultan arsitek.

Sebelumnya, PT Hutama Karya juga sudah melakukan tiang pancang pembangunan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Kuningan senilai Rp 196 miliar.

Selain dua proyek ini, Hutama Karya masih mengincar 10 proyek lagi dengan total nilai Rp 2 triliun. Ini untuk mengejar target proyek 2013 yang mencapai Rp 12 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×