Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. PT Hutama Karya (HK) bakal melibatkan badan usaha milik negara (BUMN) lainnya untuk menggarap proyek jalan tol Tebing Tinggi - Parapat. Adapun proyek ini menjadi salah satu proyek prioritas pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera).
Menurut I Gusti Ngurah Putra, Direktur Hutama Karya, pihaknya berencana menggandeng PT Jasa Marga Tbk (JSMR) dan PT Waskita Karya Tbk (WSKT) di salah satu ruas jalan tol Sumatera tersebut. "Kami sudah rapat di PU-Pera dan masih mencari dari sisi legal," katanya, Selasa (6/9).
Hutama Karya sengaja bermitra dengan pihak lain supaya bisa mengurangi beban keuangan perusahaan. Meski begitu pada proyek senilai Rp 10 triliun ini, Hutama Karya, bakal tetap menjadi pemegang saham mayoritas. Namun seperti apa komposisi saham kepemilikan dari proyek jalan tol sepanjang 100 kilometer (km) itu, hingga kini masih dalam pembahasan.
Saat ini, HK tengah melakukan survei jalur yang akan dilalui ruas jalan tol tersebut. Soalnya, terjadi perubahan titik lokasi rute dari sebelumnya. Namun, Ngurah Putra tidak merinci lebih lanjut.
Hutama Karya sendiri memang sudah mendapatkan penugasan dari pemerintah untuk menggarap mega proyek jalan tol Sumatra. Dan perusahaan ini bakal fokus menggarap proyek infrastruktur tersebut.
Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah Kementerian PU-Pera, Hermanto Dardak bilang, saat ini desain proyek jalan tol tersebut tengah Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) serta Direktorat Jenderal Bina Marga proses.
Rute pengembangan ruas jalan tol tersebut saat ini masih dicari. Tapi, ia berharap proyek ini bisa melewati lahan PT Perkebunan Nasional (PTPN) di Sumatra supaya pengerjaan proyek bisa cepat tuntas. "Lahan PTPN banyak di sana," ujarnya kepada KONTAN. Lewat proyek ini, akses dari Medan menuju kawasan wisata Danau Toba bisa lebih cepat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News