kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45904,14   5,39   0.60%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hutama Karya garap tol Tebing Tinggi -Parapat


Selasa, 06 September 2016 / 23:14 WIB
Hutama Karya garap tol Tebing Tinggi -Parapat


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Pembangunan jalan tol Tebing Tinggi - Parapat menjadi salah satu proyek prioritas pemerintah tahun ini. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan menugaskan PT Hutama Karya (HK) untuk menggarap proyek tersebut.

I Gusti Ngurah Putra, Direktur HK mengatakan, perseroan tengah memproses perencanaan pembangunan ruas tol tersebut. Termasuk, skema kepemilikannya dan direncanakan akan mulai digarap tahun ini. Ia bilang, kemungkinan proyek tersebut akan digarap dengan menggandeng perusahaan BUMN lainnya yakni PT Jasa Marga Tbk (JSMR) dan PT waskita Karya Tbk (WSKT).

"Sesuai dengan perintah pemerintah, ini (ruas Tebing Tinggi - Kualanamu) mungkin mulai tahun ini. Ini perencanaanya sedang kita kerjasamakan termasuk skema kepemilikannya," kata Putra saat di temui di gedung DPR RI, Selasa (6/9).

Pengembangan jalan ruas tol sepanjang 100 kilometer (km) tersebut berbeda dengan penugasan ruas-ruas sebelumnya yang digarap HK secara sendiri. Putra mengungkapkan, pihaknya menggandeng partner agar kemampuan keuangan perseroan tetap terjaga atau paling tidak bisa mengurangi beban keuangan.

Nantinya, dalam pengembangan proyek tersebut, HK akan tetap memegang kepemilikan mayoritas. Namun menurut Putra, porsi masing-masing pihak masih dibahas saat ini. Adapun nilai proyek tersebut ditaksir mencapai Rp 10 triliun.

Saat ini, HK sedang melakukan survei jalur yang akan dilalui ruas tol Tebing Tinggi - Parapat tersebut. Sebetulnya konsep pengembangan proyek tersebut sudah ada sebelumnya. Namun, survei kembali dilakukan karena terjadi perubahan-perubahan.

Seperti diketahui, HK akan memperoleh Rp 2 triliun Penyertaan Modal Negara (PMN) tahun ini untuk mendanai pembanguan empat ruas jalan tol trans Sumatera.

Adapun untuk penugasan delapan ruas jalan tol yang sedang dikerjakan HK saat ini membutuhkan investasi sekitar Rp 80 triliun. Sedangkan ekuitas perseroan saat ini baru Rp 3,6 triliun. Dengan tambahan PMN Rp 2 triliun dan tambahan ekuitas dari pengelolaan usaha Rp 1 triliun maka total modal perseroan hingga akhir tahun baru Rp 6,6 triliun.

Dengan ekuitas tersebut, kemampuan mencari pinjaman hanya Rp 12 triliun. Oleh karena itu, Putra mengatakan pihaknya masih akan mencari strategi untuk penambahan modal tahun depan guna menggarap proyek-proyek tol yang sudah dimiliki perseroan yakni melalui pengajuan PMN dan divestasi ruas tol yang sudah beroperasi.


 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×