Reporter: Vina Elvira | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun ini, PT Hutama Karya (Persero) masih akan fokus pada upaya penyelesaian pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) tahap I yang terdiri dari delapan ruas konstruksi. Manajemen menyebut, perusahaan akan mempercepat proses pembangunan serta penyelesaian desain dan juga pembebasan lahan pada ruas-ruas prioritas.
Berdasarkan pemaparan EVP Sekretaris Perusahaan PT Hutama Karya (Persero) Tjahjo Purnomo, hingga saat ini perusahaan masih menyelesaikan JTTS Tahap I, antara lain (1) Tol Sigli – Banda Aceh (74 Km) dengan total progres konstruksi mencapai 77%, (2) Tol Kisaran – Indrapura (48 Km) dengan progres konstruksi 32%, (3) Tol Kuala Tanjung – Tebing Tinggi – Parapat (143 Km) dengan progres konstruksi 62,9%, dan (4) Tol Sp. Indralaya – Muara Enim seksi Indralaya - Prabumulih (64 Km) dengan progres konstruksi 70%.
Kemudian ada (5) Tol Padang – Sicincin (36 Km) dengan progres konstruksi mencapai 45,3%, (6) Tol Pekanbaru – Pangkalan (64 km) dengan progress konstruksi 65%, (7) Tol Bengkulu – Taba Penanjung (18 Km) dengan progres konstruksi 95%, dan terakhir (8) Tol Binjai – Langsa seksi Binjai – Pangkalan Brandan (58 Km) dengan progres konstruksi 47%.
Di samping pengebutan proses JTTS tahap I, lanjutnya, Hutama Karya juga tengah menggarap beberapa proyek besar.
Baca Juga: Hutama Karya (HK) Bidik Torehan Kontrak Baru Sebesar Rp 35,39 Triliun Tahun Ini
"Mulai dari MRT CP 203, Bendungan Ameroro, Runway Bandara Internasional Lombok, Bendungan Way Apu, Simpang Susun Romokalisari di Jalan Tol Surabaya – Gresik, konstruksi pada Tol Seberlawan – Siantar, Apartemen Aspena Pluit Sea View, Integrated Building Soekarno Hatta, Gedung Politeknik STAN, PLTU Surayala, hingga Lawe Lawe Facilities RDMP RU V," terang Tjahjo, saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (24/1).
Perusahaan sendiri memandang prospek bisnis konstruksi dengan positif. Optimisme ini didasari oleh beberapa hal, termasuk percepatan program vaksinasi Covid-19 serta peluang datangnya proyek-proyek baru dari berbagai sektor.
Selain memaksimalkan pengerjaan proyek yang sudah ada, HK juga disebut Tjahjo akan mengoptimalkan peluang pada proyek-proyek baru yang berasal dari pemerintah, BUMN, maupun Swasta. Di mana HK sendiri membidik perolehan kontrak baru sebesar Rp 35,39 triliun.
"Hal ini sejalan dengan percepatan vaksinasi Covid-19, peluang dalam pembangunan pada proyek-proyek IKN, proyek proyek kontrak baru yang akan ditenderkan di tahun ini serta dimulainya kembali proyek-proyek yang sempat terhenti pasca Covid-19," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News