kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.908.000   1.000   0,05%
  • USD/IDR 16.212   -17,00   -0,10%
  • IDX 6.865   -12,86   -0,19%
  • KOMPAS100 999   -3,55   -0,35%
  • LQ45 764   -2,07   -0,27%
  • ISSI 226   -1,00   -0,44%
  • IDX30 393   -1,12   -0,29%
  • IDXHIDIV20 455   -0,68   -0,15%
  • IDX80 112   -0,32   -0,28%
  • IDXV30 114   0,03   0,02%
  • IDXQ30 127   -0,74   -0,58%

Hutchison 3 Indonesia belum berencana garap e-SIM


Senin, 09 September 2019 / 18:16 WIB
Hutchison 3 Indonesia belum berencana garap e-SIM
ILUSTRASI. PT Hutchison 3 Indonesia


Reporter: Harry Muthahhari | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren industri telekomunikasi global mulai melangkah kembali ke depan. Terbaru, GSMA merilis teknologi subscriber identity module (SIM) yang baru yakni e-SIM.

Dengan e-SIM, pengguna tak perlu memiliki fisik SIM seperti yang umumnya saat ini dipraktekkan di Indonesia. Adanya teknologi ini diyakini mempermudah pengguna selular.

Baca Juga: Telkomsel membuka opsi menggunakan teknologi eSIM ke depan

Wakil Direktur Utama PT Hutchison 3 Indonesia (Tri) Danny Buldansyah mengatakan, bahwa e-SIM bisa diimplementasikan karena tidak melanggar regulasi. Sebab e-SIM masih memanfaatkan nomor ponsel dan harus melalui proses regulasi.

“Jadi sampai situ enggak masalah,” katanya kepada Kontan.co.id pada Senin (9/9).

Hanya saja, saat ini perangkat ponsel yang bisa dilengkapi e-SIM masih terbatas pada beberapa seri iPhone saja yakni iPhone XR, iPhone XS, dan iPhone XS Max. Melihat itu, kata Danny, Tri belum membutuhkan teknologi e-SIM itu.

Dari jumlah pelanggan Tri saat ini, rasionya pengguna yang berpotensi beralih ke e-SIM masih belum besar. Karenanya, Tri masih akan lihat tren perkembangan industri telekomunikasi di Indonesia.

Baca Juga: BRTI: Teknologi eSIM tak perlu regulasi perizinan dan lebih murah, tapi..

Tapi secara sistem, kata Danny, pihaknya perlahan akan menyiapkan hal itu. Suatu saat potensi bisnis dan tren e-SIM menjadi bagus, maka bisa langsung diimplementasikan oleh Tri.

Hanya saja, pola bisnis bakal sedikit berubah karena adanya e-SIM. Jika selama ini penjualan SIM Tri memanfaatkan jaringan ritel maka e-SIM bisa saja merubah pola tersebut. “Cara distribusinya bakal berubah,” terang Danny.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×