Reporter: Gloria Haraito | Editor: Johana K.
JAKARTA. Datangnya Grup Para sebagai pemain baru di industri hipermarket tak menyiutkan nyali Hypermart. Adanya pemain baru di industri hipermarket ini justru menjadi indikasi positif akan prospek industri itu ke depan. Meski kedatangan pesaing baru, Hypermart tetap optimis bisa merajai pasar hipermarket di urutan kedua setelah PT Carrefour Indonesia.
Direktur Matahari, Danny Konjongian mengatakan, sepanjang tahun lalu, divisi penjualan makanan Matahari berhasil mengumpulkan penjualan sebesar Rp 6,5 triliun. Pendapatan sebanyak Rp 5,8 triliun disumbang dari Hypermart. "Kami berhasil menguasai pangsa pasar 25% di bisnis hipermarket dan harapannya akan mempertahankan posisi tersebut hingga akhir tahun," ujar Danny kepada KONTAN. Danny yakin target ini bakal tercapai. Karena, bisnis hipermarket yang menyediakan segala keperluan rumah tangga dalam satu atap terbukti ampuh memikat konsumen.
Untuk mencapai target tersebut, Matahari berencana membuka 10 gerai baru Hypermart. Yang terbaru, Matahari baru saja membuka Hypermart di Paragon City, Semarang pekan silam. Dus, kini Matahari memiliki total 49 gerai Hypermart.
Selain itu, Matahari juga masih memiliki toko life style convenience Foodmart yang menjual produk-produk siap makan. Jumlah Foodmart saat ini telah mencapai 26 gerai dan ditargetkan akan tambah satu gerai tahun ini. Lalu, ada pula toko obat-obatan dan peralatan kecantikan Boston Drug Store yang bersanding nyaris di setiap Hypermart. Jumlah Boston Drug Store saat ini telah mencapai 53 gerai.
"Setelah mendapat dana dari penjualan department store, kami tidak kalap. Kami sudah putuskan akan fokus ke bisnis hipermarket, bukan gerai life style atau toko obat," tutur Danny. Lantas, atas ekspansi tersebut, Matahari optimis pendapatan tahun ini bisa bertambah 15% hingga 20%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News