kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.969.000   -22.000   -1,10%
  • USD/IDR 16.875   -5,00   -0,03%
  • IDX 6.613   -20,90   -0,32%
  • KOMPAS100 952   -3,65   -0,38%
  • LQ45 742   -2,91   -0,39%
  • ISSI 210   0,12   0,06%
  • IDX30 386   -1,41   -0,36%
  • IDXHIDIV20 465   -1,90   -0,41%
  • IDX80 108   -0,27   -0,25%
  • IDXV30 113   -0,30   -0,26%
  • IDXQ30 127   -0,67   -0,52%

IBC Ungkap Alasan LG Batal Investasi Baterai EV di Indonesia


Kamis, 24 April 2025 / 17:48 WIB
IBC Ungkap Alasan LG Batal Investasi Baterai EV di Indonesia
ILUSTRASI. Indonesia Battery Corporation (IBC) mengungkap alasan mendasar mundurnya perusahaan Korea Selatan, LG dari pembentukan joint venture Proyek Titan. Foto: Ist/ LG Energy Solution


Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Industri Baterai Indonesia atau dikenal Indonesia Battery Corporation (IBC) mengungkap alasan mendasar mundurnya perusahaan Korea Selatan, LG dari pembentukan joint venture (JV) Proyek Titan.

Untuk diketahui proyek Titan adalah salah satu proyek raksasa ekosistem baterai kendaraan listrik (EV) terintegrasi di Indonesia.

Proyek ini awalnya melibatkan IBC, dengan konsorsium LGES yang terdiri dari LG Energy Solution, LG Chem, dan LG International.

Selain konsorsium LGES, dalam proyek ini IBC juga bekerja sama dengan mitra dari China, yaitu Huayou Holding (Zhejiang Huayou Cobalt).

Baca Juga: Meski Cabut dari Proyek Titan, Hyundai Pastikan LG Tetap Lanjutkan Proyek Baterai EV

Namun pada, Selasa (22/4), melansir Yonhap News Agency, LG menyatakan mundur dari proyek senilai 11 triliun Won atau setara dengan Rp 130 triliun tersebut setelah berkonsultasi dengan pemerintah Indonesia.

Terkait keputusan ini, IBC melalui VP Commercial and Marketing, Bayu Hermawan menyebut alasan utama mundurnya konsorsium LG adalah karena adanya perubahan terkait permintaan baterai EV di level global.

"Key challenge juga dari mereka (LG), karena market mereka itu kan memang NMC, pasti market-nya ke Eropa, Amerika, dan sejenisnya gitu ya," kata Bayu saat ditemui di Jakarta, Kamis (24/04).

Untuk diketahui, ekosistem baterai yang akan dibangun oleh IBC dan konsorsium LG adalah baterai EV berbasis nikel atau Nickel Manganese Cobalt (NMC).

Baterai NMC memiliki pasar yang cukup besar di kawasan Amerika dan Eropa karena dinilai cocok dengan kebutuhan mobil EV yang berfokus pada jarak jauh dan ketahanan cuaca.

Baca Juga: Dipanggil ke Istana, Rosan Lapor Prabowo soal Realisasi Investasi hingga Mundurnya LG

Sedangkan kawasan Asia, masih dikuasai China melalui baterai EV berbasis Lithium atau Lithium Ferro Phosphate (LFP).

Dengan adanya perubahan pasar akibat perang dagang termasuk munculnya tarif resiprokan dari Amerika Serikat, pasar baterai NMC dinilai memiliki batasan, sehingga menghambat penjualan baterai EV berbasis nikel.

"Kalau market asia kan di LFP ya, jadi memang dengan adanya tantangan-tantangan untuk penetrasi di Amerika, ada barrier dan lain sebagainya," tambah Bayu.

Dengan tidak berlanjutnya LG dalam project, Bayu menyebut pihaknya kembali membuka kesempatan untuk pihak-pihak dari negara lain bergabung dalam proyek Titan ini.

"Tapi tentu ke depannya kita terus membuka untuk peluang-peluang kolaborasi sih dengan berbagai pihak," ungkapnya.

Asal tahu saja, di proyek Titan saat ini Huayou telah diumumkan sebagai pengganti posisi LG.

Baca Juga: LG Mundur dari Proyek Baterai EV, Bahlil Sebut Perusahaan Asal China Ini Penggantinya

Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani mengungkap alasan dialihkan ke Huayou karena lamanya negosiasi dengan LG. Padahal komitmen investasi sudah disepakati sejak tahun 2020.

Secara resmi, pemutusan investasi dilakukan melalui surat tanggal 31 Januari 2025 yang diterbitkan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia untuk LG.

"Jadi surat itu dikeluarkan karena memang dari Huayou itu memang berminat untuk berinvestasi karena mereka teknologinya juga sudah ada," jelas Rosan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (23/4).

Rosan menceritakan komitmen investasi LG sebenarnya sudah mulai disepakati pada tahun 2020 untuk 4 joint venture (JV).

Dengan detail JV pertama mengenai coal mining, JV kedua dan ketiga terkait cathode dan JV keempat terkait cell battery-nya.

Selanjutnya: Chinese Coal Buyers Reject New Indonesia Price Benchmark

Menarik Dibaca: Katalog Promo JSM Alfamidi Hanya 4 Hari Periode 24-27 April 2025, Cek di Sini!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×