kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.969.000   -22.000   -1,10%
  • USD/IDR 16.875   -5,00   -0,03%
  • IDX 6.613   -20,90   -0,32%
  • KOMPAS100 952   -3,65   -0,38%
  • LQ45 742   -2,91   -0,39%
  • ISSI 210   0,12   0,06%
  • IDX30 386   -1,41   -0,36%
  • IDXHIDIV20 465   -1,90   -0,41%
  • IDX80 108   -0,27   -0,25%
  • IDXV30 113   -0,30   -0,26%
  • IDXQ30 127   -0,67   -0,52%

Meski Cabut dari Proyek Titan, Hyundai Pastikan LG Tetap Lanjutkan Proyek Baterai EV


Kamis, 24 April 2025 / 16:04 WIB
Meski Cabut dari Proyek Titan, Hyundai Pastikan LG Tetap Lanjutkan Proyek Baterai EV
ILUSTRASI. Head of Corporate Strategy Hyundai Motors Indonesia (HMID) Hendry Pratama


Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski LG Energy Solution memutuskan untuk mundur dari proyek ekosistem baterai terintegrasi dengan Indonesia Battery Corporation (IBC) yang kemudian disebut sebagai proyek Titan, Hyundai Motor Grup menegaskan bahwa LG tetap akan melanjutkan proyek baterai EV bersama mereka.

Asal tahu saja, LG Energy Solution sebelumnya telah memiliki kerjasama proyek EV baterai dengan Hyundai Motor Group.

Mereka kemudian membentuk perusahaan patungan bernama PT Hyundai LG Industri (HLI) Green Power dengan proyek utama pembangunan pabrik baterai mobil listrik di Karawang, Jawa Barat, proyek ini juga disebut sebagai proyek Omega.

Pihak Hyundai melalui Head of Corporate Strategy Hyundai Motors Indonesia (HMID) Hendry Pratama memastikan proyek HLI tetap berjalan, sehingga keputusan LG hengkang dari proyek Titan tidak berpengaruh terhadap proyek Omega.

"Atas beritanya LG mundur ini sebenarnya tidak ada hubungan langsung dari operasional HLI di Indonesia karena HLI bisa sourcing dari lokasi-lokasi lain, dari pihak-pihak lain," ujarnya dalam diskusi RE Invest Indonesia di Jakarta, Kamis (24/04).

Baca Juga: Konsorsium LG Batalkan Proyek Baterai EV US$7,7 Miliar di Indonesia

Menurut Hendry, cabutnya LG dari proyek Titan mengartikan bahwa perusahaan tidak lagi ikut dalam rantai pasok mulai dari hulu, misalnya terkait dengan pertambangan bahan baku baterai EV.

"Sebenarnya konsorsium (Titan) itu kan bergerak dari awal sih, dari mining-nya, terus katoda-nya, sampai ke battery cell. Nah, jadi yang LG ini, istilahnya nggak jadi ikut ke dalam konsorsium, bagian yang hulunya," jelas dia.

Disisi lain, ia juga menjelaskan terlepas dari tidak berlanjutnya LG di proyek Titan, perkembangan produksi mobil EV dari Hyundai tetap berjalan.

Ini dikarenakan pasokan dari HLI yang telah berjalan sesuai target, dimana baterai cell dari HLI dia digunakan untuk mobil EV Hyundai jenis Kona.

"Kami masih memproduksi EV yang menggunakan battery cell pack dari HLI, which is namanya Kona. Di Kona itu sekitar 85 persen TKDN-nya. Kenapa bisa segitu, karena battery cell-nya dari Indonesia," ungkap Hendry.

Lebih detail, produksi baterai EV PT HLI menurutnya masih sesuai target yaitu fase tahap pertama yaitu sekitar 10 GWh (gigawatt hour) per tahun. Disusul fase kedua yang diperkirakan sebesar 20 GWh, dengan total kapasitas 30 GWh.

"Betul, kita mengikuti demand dari (baterai) NCM (Nickel Manganese Cobalt) untuk (mobil) Kona itu sendiri," tambahnya. 

Baca Juga: IBC Ungkap Kendala Gabung ke Konsorsium Pabrik Baterai Hyundai-LG

Selanjutnya: Indeks Dolar AS Kembali Tertekan Seiring Pasar Menanti Perkembangan Tarif Trump

Menarik Dibaca: Katalog Promo JSM Alfamidi Hanya 4 Hari Periode 24-27 April 2025, Cek di Sini!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×