kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

idEA Works bisa kembangkan ekonomi digital domestik


Senin, 12 November 2018 / 17:27 WIB
idEA Works bisa kembangkan ekonomi digital domestik
ILUSTRASI. Pre Event IdeaFest 2018


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Asosiasi e-commerce Indonesia, idEA, sebagai pelaku industri melihat kualitas talenta di industri ekonomi digital Indonesia masih dalam fase berkembang. Bukan hanya menjadi tugas pemerintah,

Oleh karena itu, idEA Works yang digadang akan menjadi salah satu bentuk pengejawantahan dan dukungan idEA untuk meningkatkan kualitas talenta di industri ekonomi digital Indonesia dan menghilangkan kesenjangan antara talenta dan pelaku bisnis di Indonesia.

“idEA Works merupakan sebuah rangkaian kegiatan berupa workshop dan diskusi antara pelaku industri e-commerce di Indonesia, baik dengan kampus dan juga dengan perusahaan yang membutuhkan talenta sumber daya manusia berkualitas, yang mampu mengembangkan dunia industri ekonomi digital di Indonesia,” ujar Ignatius Untung, ketua umum idEA dalam siaran pers, Senin (12/11)

Dirinya menambahkan bahwa idEA Works ingin menjembatani kesenjangan yang terjadi antara talenta muda Indonesia dengan kebutuhan sumber daya manusia di industri ekonomi digital Indonesia.

Lebih lanjut lagi, idEA works merupakan medium untuk para pelaku industri e-commerce berbagi tentang talenta yang dibutuhkan di masa depan dunia ekonomi digital Indonesia dan bagaimana menjadi seorang individu yang bisa berkembang baik secara personal maupun menjadi enabler dari pengembangan dunia ekonomi digital itu sendiri.

“Kontribusi sumber daya manusia memang menjadi satu hal utama selain perkembangan teknologi itu sendiri. Bisnis berkembang, produk berubah, maka idealnya adalah talentanya juga harus berkembang,” lanjutnya.

Merunut pada riset yang dilakukan oleh Google, AT Kearney & Amvesindo pada tahun 2017, sektor industri ekonomi digital sudah menduduki posisi tiga besar investasi di Indonesia, setelah industri tambang minyak dan gas. Menyadari hal ini, Pemerintah Indonesia akan mendorong pengembangan ekonomi digital melalui basis industri dan perdagangan elektronik (e-commerce).

Tentunya, dengan validasi data seperti ini, diperlukan individu yang memiliki pemahaman dan penguasaan teknologi informasi komunikasi (information and communication technologies/ICT).

Tak hanya itu, data yang dirilis oleh The PPRO Payments and e-Commerce Report 2018, mencatat Indonesia sebagai negara dengan pertumbuhan e- commerce tertinggi di dunia, dengan angka fantastis sebesar 78%.

Data ini menjadi satu dasar bagi pelaku industri ekonomi bahwa ada kebutuhan yang mendasar untuk talenta berkualitas yang siap bersaing dengan talenta impor, di tengah gencarnya investasi asing di industri ekonomi digital Indonesia.

Sofian Lusa, Ketua Bidang Human Capital Development idEA, mengungkapkan hasil riset idEA dibidang company employment, yang menyebutkan bahwa banyak peran kunci di dalam industri ekonomi digital sulit ditemukan dan dikelola.

Hal ini bisa dilihat dari tingginya angka turn over di sebuah perusahaan dalam industri terkait, sulitnya menemukan talenta terbaik di industry, hingga kompetisi pasar yang cukup sengit dikarenakan para talenta muda terbaik lebih memilih untuk bekerja di perusahaan unicorn yang bisa memberikan gaji besar dan fasilitas tanpa batas.

“Ada kesenjangan yang besar di dunia kerja yang butuh diselesaikan. Sebagai bagian dari industri ekonomi digital Indonesia, kami berkomitmen untuk membangun jembatan demi mengurangi kesenjangan yang terjadi antara pelaku industri dan talenta,” tambahnya

Lebih lanjut lagi dijelaskan oleh Sofian bahwa ada 87% lulusan SMA yang memilih jurusan kuliah tanpa alasan yang mendasar. 36% dari jumlah tadi memilih jurusan hanya berdasar pada minat dengan jurusan tersebut. Apakah nantinya jurusan tersebut bisa membawa mereka ke pekerjaan yang tepat dan sesuai, itu menjadi prioritas nomor sekian.

“Ini merupakan akibat dari contextless learning di Indonesia. Hasil akhirnya, kebanyakan lulusan universitas di Indonesia ditempatkan sebagai lulusan yang pas-pas-an¸ atau mediocre graduates. Ini yang juga menjadi salah satu sebab angka pengangguran terbuka lulusan perguruan tinggi di Indonesia hingga semester satu di tahun 2018 mencapai 800.000 orang,” lanjutnya.

Kesenjangan akan sumber daya manusia di industri ekonomi digital Indonesia juga dipicu oleh kurangnya wawasan talenta muda mengenai pekerjaan di sektor bisnis ini. Program idEA Works merupakan salah satu bentuk komitmen dari idEA dalam Penyelenggaraan Peta Jalan e-commerce Indonesia – yang menjadi salah satu program pemerintahan Presiden Joko WIdodo, yakni adanya Program Pendidikan Formal untuk kebutuhan talenta di industri perdagangan berbasis elektronik.

Program idEA Works akan menjembatani institusi pendidikan dengan calon mahasiswa serts pelaku industridengan talentanya untuk dapat bertukar informasi, mempertemukan minat dan bakat dengan pendidikan yang tepat, sehingga nantinya mereka mendapatkan profesi yang tepat, utamanya untuk mengisi kelangkaan di industri ekonomi digital. Rangkaian kegiatan ini akan dilaksanakan pada Bulan Februari 2019, terdiri dari:

idEA Works Edu: Expo informasi sekolah dan karir Bertempat di The Kasablanka, 15-16 Februari 2019 Diikuti oleh perguruan tinggi, lembaga pendidikan, konsultan pendidikan. Dihadiri oleh SMA kelas 3 dan mahasiswa, sehingga dapat mengetahui minat, bakat dan jurusan yang tepat dan nantinya dapat memberi profesi yang berdampak

idEA Works Pro: Forum pengembangan karir professional. Bertempat di The Kasablanka, 22-23 Februari 2019 Diikuti oleh perusahaan yang membutuhkan talenta dengan SDM berkualitas, lembaga kursus Dihadiri oleh fresh graduates, first jobber, dan professional agar selalul ter-update dengan kualifikasi yang diinginkan oleh perusahaan dan kesempatan kerja yang tersedia

“Ada unsur bangga ketika kreativitas, fleksibilitas, dan jumlah penghasilan yang kompetitif dalam satu individu yang bertalenta bagus. Namun hingga saat ini, ketiga hal tersebut masih dalam tahap platonic dikarenakan besarnya kesenjangan yang terjadi antara dunia pendidikan, terutama jurusan di kampus – dan industri ekonomi digital," ujar Untung.

Pengetahuan dan wawasan akan terbukanya karir di dunia ekonomi digital Indonesia menjadi faktor penting yang akan memperkecil kesenjangan yang terjadi. Melalui idEA Works, kami berkomitmen untuk membantu kampus dan juga talenta muda Indonesia untuk menjadi lulusan berkualitas yang memiliki nilai lebih untuk memberikan kontribusi pada dunia ekonomi digital Indonesia, yang akan memajukan angka ekonomi Indonesia di masa depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×