kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

IFC suntik Protelindo US$ 50 juta bangun BTS


Selasa, 13 Agustus 2013 / 09:33 WIB
IFC suntik Protelindo US$ 50 juta bangun BTS


Reporter: Azis Husaini | Editor: Azis Husaini

Jakarta. Anggota kelompok Bank Dunia, International Finance Corporation (IFC) menginvestasikan $50 juta pada anak usaha PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) yakni PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo), pemilik dan pengelola terbesar dari menara-menara bagi operator telepon selular di Indonesia. Investasi IFC diharapkan mampu meningkatkan jangkauan jaringan telepon seluler di Indonesia dan mendukung pertumbuhan ekonomi negara.

Didirikan pada tahun 2003, Protelindo memiliki dan mengelola sekitar 9.000 menara telekomunikasi di seluruh Indonesia, menyewakan kepada seluruh operator telepon seluler besar di Indonesia. Investasi IFC akan membantu Protelindo membangun lebih banyak menara dan menyediakan tambahan jangkauan dan kapasitas pada operator telepon seluler di pulau Jawa, Sumatra, Kalimantan dan beberapa wilayah lain di negeri ini.  

“Berbagai tantangan geografis di Indonesia memberikan arti penting bagi telekomunikasi dalam pembangunan infrastruktur di sini,” ujar Adam Gifari, chief executive officer Protelindo dalam siaran pers ke KONTAN, kemarin.
 
Sebagian besar penduduk Indonesia tinggal di wilayah pedesaan dengan sarana transportasi yang belum  memadai. Sementara itu, telepon seluler memiliki peran vital dalam membantu usaha usaha mikro, kecil dan menengah dalam mengurangi biaya operasional termasuk dalam menjalankan usaha mereka dan meningkatkan produktivitas, yang pada akhirnya akan menciptakan pertumbuhan ekonomi yang lebih banyak melibatkan masyarakat.

Seperti diketahui, Industri telekomunikasi Indonesia adalah salah satu yang memiliki pertumbuhan tercepat di dunia. Berdasarkan The International Telecommunication Union, bagian dari PBB, tercatat sebanyak 282 juta pengguna telepon seluler di Indonesia pada akhir tahun 2012 yang berarti kenaikan sebesar 13 persen dari 250 juta pengguna telepon selular di tahun 2011.

“Meningkatkan infrastruktur adalah faktor pendorong penting bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia, “ ujar Wiebke Schloemer, IFC infrastructure and natural resources manager untuk Asia Timur dan Pasifik. 

Dia bilang, Investasi IFC di Protelindo merupakan bagian dari komitmen untuk mempercepat pembangunan infrastruktur di Indonesia, terutama dalam sektor telekomunikasi.
Selain telekomunikasi, IFC juga membantu membangun dan meningkatkan kualitas pelabuhan-pelabuhan, pembangkit tenaga listrik dan sarana transportasi  di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×