Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan tambang mineral, PT Ifishdeco Tbk (IFSH) memastikan akan memproduksi nikel sebanyak 2,3 juta metrik ton pada tahun ini atau kurang-lebih 191.000 metrik ton per bulan.
Sekretaris Perusahaan IFSH Christo Pranoto mengatakan, target produksi tersebut ditetapkan dengan mempertimbangkan permintaan nikel yang cukup besar dari pengusaha-pengusaha smelter lokal. Ia pun memperkirakan permintaan nikel untuk diolah di smelter dalam negeri secara umum berada di kisaran 3 juta metrik ton per bulan.
Di sisi lain, pihak IFSH masih berharap adanya kejelasan mengenai tata kelola perdagangan nikel domestik dari pemerintah termasuk harga patokan mineral (HPM) untuk komoditas nikel.
Baca Juga: Hentikan Ekspor, Pasokan Nikel Kadar Rendah Menggunung
Selain itu, Christo juga bilang, pada tahun ini ada kemungkinan IFSH mengalami penurunan laba sekitar 9% lantaran harga jual nikel lokal yang tidak sebaik harga jual di pasar ekspor.
“Untuk menjaga kinerja keuangan, kami memanfaatkan potensi permintaan dari smelter lokal sekaligus menjaga kualitas dan ketetapan pengangkutan ore nikel,” jelas dia, Kamis (6/2).
Ia juga berharap smelter pengolahan bijih nikel menjadi nikel pig iron (NPI) dan feronikel yang mulai beroperasi di tahun ini akan mendukung pendapatan IFSH secara konsolidasi. Di samping itu, perusahaan sedang mengerjakan proyek smelter feronikel dengan teknologi rotary kin electric furnace (RKEF) yang akan beroperasi di tahun 2021 nanti.
Baca Juga: Larangan ekspor biji nikel diberlakukan, Ifishdeco (IFSH) akan maksimalkan smelter
Sebagai catatan, pada tahun lalu, IFSH memproduksi 2,26 juta metrik ton nikel atau lebih rendah dari target perusahaan sebesar 2,5 juta metrik ton.
Hal ini disebabkan adanya kebijakan pemerintah yang sempat menghentikan sementara ekspor bijih nikel selama hampir 4 pekan pada bulan Oktober—November 2019.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News