Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Masih eksisnya alat kontrasepsi pil di program keluarga berencana (KB) membawa berkah bagi PT Champions Pacific Indonesia Tbk (IGAR). Perusahaan ini mengklaim dapat order kemasan produk kontrasepsi ini dari satu produsen farmasi.
Menurut Presiden Direktur Champions Pacific Indonesia Antonius Muhartoyo mengklaim orderan ini lumayan besar volumenya. Namun, Muhartoyo tidak merinci nilai maupun volumenya secara pasti.
Di antara, produsen farmasi yang memesan tesebut adalah perusahaan pelat merah PT Kimia Farma Tbk (KAEF). "Kimia Farma yang paling tinggi, lantas disusul perusahaan farmasi swasta," kata Antonius, kepada KONTAN, Minggu (28/8).
Untuk sementara, Antonius belum bisa merinci target bisnis dari kemasan pil KB tersebut. Begitu pula soal kontribusi kemasan tersebut dari total penjualan perusahaan ini.
Perusahaan ini berharap, kemasan produk kontrasepsi bagi wanita ini bisa memberi kontribusi bisnis yang signifikan bagi perusahaan ini. Soalnya, Champions Pacific memproyeksi sampai akhir tahun ini bisa meraup pertumbuhan hingga 15% dari tahun lalu, atau bisa mengantongi penjualan hingga Rp 780 miliar.
Supaya target tersebut bisa tercapai, IGAR sudah menyiapkan belanja modal Rp 9 miliar yang berasal dari dana internal. Seluruh dana tersebut bakal IGAR pakai untuk pemeliharaan proses produksi semata tanpa ekspansi bisnis.
Pendapatan Champions Pacific dari bisnis kemasan ini mencapai Rp 313,19 miliar atau naik 5% dari pendapatan serupa tahun lalu yang tercatat Rp 298,68 miliar.
Sambil jalan, saat ini manajemen Champions Pacific, juga tengah menyelesaikan proses akuisisi IGAR oleh Mitsui & Co dan Fujimoro Kogyo. Kedua perusahaan asal Jepang ini berencana mengambil 79,42% saham IGAR setara US$ 68 juta yang sebelumnya dimiliki PT Kingsford Holdings. "Akhir september mudah-mudahan sudah selesai," kata Antonius.
Antonius bilang dampak akuisisi baru terlihat setahun setelah selesai proses akuisisi tuntas. Sedangkan untuk investasi yang bakal masuk, ia mengaku belum mengetahuinya lantaran belum ada pembicaraan dari kedua perusahaan tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News