Reporter: Juwita Aldiani | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Perusahaan Jepang Mitsui & Co dan Fujimoro Kogyo akan mengakuisisi 79,42% saham perusahaan pengemasan farmasi PT Champion Pacific Indonesia Tbk.
Kedua perusahaan tersebut akan mengakuisisi kepemilikan saham PT Kingsford Holdings senilai US$ 68 juta atau setara dengan Rp 900 miliar.
Antonius Muhartoyo, Presiden Direktur PT Champion Pacific Indonesia Tbk bilang, meski sudah ada kesepakatan, proses akuisisi belum sepenuhnya rampung.
"Masih ada hal-hal yang mesti diselesaikan seperti proses hukum, administrasi dan pelaporan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK)," kata Anton kepada KONTAN, Selasa (28/6).
Ada kemungkinan proses akuisisi tersebut baru selesai pada September atau Oktober 2016 mendatang. Karenanya manajemen Champion Pacific belum melakukan apa-apa hsampai kesepakatan akuisisi ini usai dilakukan.
Anton memprediksi, dampak akuisisi terhadap arah bisnis perusahaan ini baru terlihat tahun depan. Yang jelas, dengan akuisisi tersebut, perusahaan dengan kode saham IGAR di Bursa Efek Indonesia ini punya kesempatan memperbesar bisnisnya.
Sebab, Fujimoro merupakan perusahaan kemasan terbesar kelima di Jepang. Adapun Mitsui merupakan perusahaan trading ternama di Jepang. Artinya, kedua pemegang saham baru ini bisa mengerek bisnis di Indonesia maupun ke pasar global.
Bahkan tak menutup kemungkinan, IGAR bisa memperluas pasar ekspor ke Jepang. "Lihat saja nanti bagaimana rencana kerja mereka," ujar Anton.
Untuk saat ini, Champion Pacific masih tetap fokus menjalankan penjualan kemasan untuk industri farmasi. Anton mengklaim, kinerja keuangan kuartal I dan II 2016 cukup bagus. Apalagi ditopang dengan lonjakan permintaan menjelang Lebaran.
Anton mengklaim permintaan menjelang Lebaran tahun ini meningkat hingga 15%. atau lebih baik ketimbang musim menjelang Lebaran di tahun-tahun sebelumnya.
Namun, sepanjang tahun ini, penjualan IGAR tercatat turun 2% menjadi Rp 182 miliar ketimbang pendapatan pada periode yang sama tahun lalu senilai Rp 185 miliar.
Dari total pendapatan tersebut, sekitar 96% didominasi produk farmasi. Penjualan kemasan untuk produk farmasi terutama berasal dari pemegang saham minoritas, yakni PT Kalbe Farma Tbk.
Sekadar catatan, sepanjang tahun ini manajemen IGAR membidik pertumbuhan penjualan sebesar 15% dengan target pendapatan Rp 780 miliar.
Meski begitu, perusahaan ini belum berencana menggelar ekspansi tahun ini. Anton bilang, saat ini IGAR fokus memaksimalkan utilisasi pabrik yang baru terpakai 95%.
Selain mengoptimalkan kapasitas pabrik, manajemen IGAR punya rencana memindahkan pabrik yang ada di Bekasi menuju Cikarang, Jawa Barat. Untuk itu, perusahaan sudah menyiapkan lahan seluas tiga hektare.
Hanya saja rencana boyongan pabrik yang sedianya digelar tahun ini tersebut, masih tertunda lantaran bisnis kemasan masih lesu tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News