Reporter: Shintia Rahma Islamiati | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) menilai rencana pengoperasian Kereta Petani-Pedagang oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero) dapat memberikan dampak positif terhadap stabilitas pasokan pangan dan harga pangan di pasar tradisional.
Sekretaris Jenderal Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI), Reynaldi Sarijowan, menilai jalur distribusi berbasis kereta dapat menjadi solusi atas persoalan distribusi yang selama ini mahal, panjang, dan dikuasai tengkulak.
“Kami menilai ini terobosan yang baik. Kereta khusus bisa melaksanakan suplai antar kota dan provinsi, sehingga daerah yang bukan sentra pertanian atau perikanan tetap mendapat pasokan dengan harga lebih wajar dan terjangkau,” ujar Reynaldi kepada Kontan, Senin (25/8/2025).
Baca Juga: KAI Hadirkan Kereta Khusus Petani dan Pedagang, Bagaimana Konsepnya?
Meski demikian, Ikappi menekankan perlunya dukungan pemerintah berupa subsidi distribusi agar dampak kereta ini optimal.
Reynaldi mencontohkan wilayah sentra bawang merah seperti Brebes dan Bima (NTB) yang pasokannya bisa diperluas ke berbagai daerah seperti Sumatra dan Sulawesi, jika jalur distribusi kereta diperkuat.
“Seperti tol laut yang sudah ada, jalur kereta ini juga membutuhkan subsidi distribusi. Dengan begitu, hasil pertanian, perikanan, dan peternakan bisa sampai ke pasar tradisional dengan harga yang wajar,” jelasnya.
IKAPPI menilai, hadirnya kereta khusus ini dapat mengurangi dominasi middleman atau tengkulak yang kerap memainkan harga.
“Ini jawaban atas masalah distribusi yang selama ini menjadi momok. Tinggal bagaimana pelaksanaannya diawasi agar benar-benar memberi manfaat bagi petani dan masyarakat,” tandasnya.
Baca Juga: Mentan Sebut Pedagang Beras di Pasar Tradisional Ketiban Rejeki Buntut Kasus Oplosan
Adapun KAI saat ini tengah memodifikasi rangkaian kereta kelas ekonomi (K3) untuk dijadikan Kereta Petani-Pedagang. Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, menjelaskan kereta yang dimodifikasi dari rangkaian K3 ini dilengkapi kursi di sisi kiri dan kanan, sehingga ruang tengah lebih lapang untuk menampung hasil bumi maupun barang dagangan.
Uji dinamis telah dilakukan pada 15 Agustus 2025 di lintas Surabaya Gubeng–Lamongan, dan selanjutnya akan dilanjutkan dengan proses sertifikasi oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kemenhub sebelum resmi beroperasi.
Selanjutnya: Ditutup Rp 16.259, Rupiah Memimpin Penguatan Mata Uang Asia Terhadap Dolar AS
Menarik Dibaca: 6 Rekomendasi Serum Retinol Korea Terbaik, Rahasia Glass Skin
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News