Reporter: Oginawa R Prayogo | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki), menegaskan, dari empat perusahaan kelapa sawit di Riau yang menjadi anggota Gapki, satu perusahaan menjadi korban kebakaran hutan.
Joko Supriyono, Sekretaris Jenderal Gapki menjelaskan, perusahaan yang menjadi korban kebakaran berasal dari Malaysia. Lokasi perusahaan tersebut berada di Kabupaten Pelalawan, Riau.
"Yang terbakar kebun plasma kelapa sawit. Luas lahannya kurang dari 4 hektare," jelas Joko saat jumpa pers di kantornya, Selasa (25/6).
Sayang, Joko tidak dapat menjelaskan nilai kerugian yang diderita perusahaan tersebut dengan alasan belum mendapat laporan.
Yang jelas, kata dia, dengan terbakarnya salah satu kebun kelapa sawit milik anggota Gapki, hal itu menunjukkan bahwa kebakaran hutan di Riau bukan disebabkan oleh aksi land clearing anggota Gapki. "Mana mungkin kami bakar lahan produktif seperti kebun plasma," ujar Joko.
Menurut Joko, tiga perusahaan anggota Gapki lainnya tidak menemukan titik api di wilayah sekitar perkebunan yang mereka kelola. Namun, Joko mengakui keempat perusahaan anggota Gapki tersebut bagian dari delapan perusahaan yang diinvestigasi oleh Kementerian Lingkungan Hidup.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News