Reporter: Filemon Agung | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) kini masih terus berupaya terlibat langsung dalam penyediaan kelistrikan untuk Blok Rokan yang bakal dikelola PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) mulai 9 Agustus 2021 mendatang.
Direktur Niaga dan Manajemen PLN Bob Saril mengungkapkan saat ini PLN masih mengikuti proses tender pembangkit listrik. "Kami masih ikut proses. Kita akan menawar dengan nilai aset yang wajar," jelas Bob kepada Kontan.co.id, baru-baru ini.
Sebelumnya, PLN menilai, harga yang ditetapkan dalam lelang pembangkit listrik milik PT Mandau Cipta Tenaga Nusantara (MCTN) di Blok Rokan kemahalan.
Baca Juga: Nasib pembangkit listrik di Blok Rokan belum jelas, ini harapan Pertamina
Asal tahu saja, harga yang ditetapkan sebesar US$ 300 juta, padahal ketika dibeli pada 20 tahun silam harganya hanya sebesar US$ 190 juta.
Disisi lain, PLN telah menyiapkan dua tahapan dalam penyediaan listrik 400 MW dan steam sebesar 355 MBSPD.
Kedua tahapan tersebut yakni melalui masa transisi terhitung sejak 2021 hingga 2024 dengan memanfaatkan suplai eksisting lewat skema akuisisi PLTG NDC dengan biaya yang paling efisien.
"Hal ini dilakukan karena koneksi sistem kelistrikan Blok Rokan ke sistem PLN hanya membutuhkan waktu pembangunan selama 3 tahun," jelas Bob.
Selanjutnya, pada masa permanen setelah 2024 kebutuhan listrik Blok Rokan secara total akan dipasok dari sistem Sumatera. Sementara kebutuhan steam akan dipasok dengan pembangunan steam generator yang diklaim lebih andal.
Selanjutnya: Pembangkit listrik Blok Rokan dikabarkan telah dilelang, begini tanggapan Chevron
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News