Reporter: Muhammad Julian | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Impack Pratama Industri Tbk mencatatkan kinerja yang positif di sembilan bulan pertama tahun ini. Emiten barang bangunan dan barang plastik berkode saham “IMPC” tersebut membukukan pertumbuhan double digit secara tahunan atau year-on-year (yoy) baik pada sisi top line maupun bottom line hingga akhir September 2020 kemarin.
Dikutip dari laporan keuangan perusahaan, pendapatan neto konsolidasian IMPC tumbuh 18,32% yoy dari semula Rp 1,04 triliun pada Januari-September 2019 menjadi Rp 1,23 triliun di Januari-September 2020.
Segendang sepenarian, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih IMPC juga melesat 55,94% yoy menjadi Rp 87 miliar di sembilan bulan pertama tahun ini. Sebelumnya, laba bersih perusahaan tercatat sebesar Rp 56 miliar pada periode sama tahun lalu.
Direktur Utama PT Impack Pratama Industri Tbk, Haryanto Tjiptodihardjo berujar, pihaknya bersyukur bisa mencatatkan kinerja yang positif di tengah pandemi corona (covid-19). Selain itu, ia juga mengungkapkan bahwa kondisi keuangan perusahaan masih baik dengan posisi kas konsolidasi per akhir September 2020 di angka Rp 286 miliar.
“Kami juga diberi rating idA- dengan outlook ‘STABIL’ dari Pefindo saat review pemeringkatan tahunan obligasi di September 2020 lalu,” tambah Haryanto melalui keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Kamis (22/10).
Sekretaris Perusahaan PT Impack Pratama Industri Tbk, Lenggana Linggawati menjelaskan, pertumbuhan penjualan yang berhasil didapat didorong oleh penjualan polikarbonat dan produk-produk Alderon yang baik di kuartal III 2020. Selain itu, pertumbuhan kinerja perusahaan juga tidak terlepas dari akuisisi yang dilakukan melalui anak perusahaan di Australia.
Baca Juga: Impack Pratama (IMPC) bagikan dividen interim Rp 48,33 miliar, catat jadwalnya
Sedikit kilas balik, anak perusahaan IMPC, ImpackOne Pty Ltd, melakukan pembelian aset dari produsen produk atap FRP dan polikarbonat, yakni Galaxy Rooflite Pty Ltd pada 6 Januari 2020 lalu. Adapun jenis aset yang diambil alih meliputi barang persediaan, mesin dan peralatan serta merek dagang dengan nilai transaksi sebesar AU$ 1,5 juta.
Ke depannya, IMPC optimis masih bisa mencatatkan kinerja positif di kuartall IV tahun ini. Menurut perusahaan, penjualan IMPC biasanya memuncak di kuartal IV, sebab permintaan dari segmen proyek biasanya terkonsenterasi di kuartal IV.
Penjualan ke segmen pasar ritel juga sama belaka, sebab kebutuhan atap biasanya meningkat seiring musim penghujan yang terjadi di kuartal IV. Walhasil, konsumen biasanya perlu membeli atap baru untuk mengganti atap yang bocor ataupun menambah/memasang atap baru.
Di sisi lain, tahun ini IMPC juga telah melakukan terobosan baru dengan meluncurkan dua produk varian baru, yaitu Ecolite, yaitu atap PET ramah lingkungan yang terbuat dari hasil daur ulang botol PET dan Aquatuff, yakni pelapis water proofing untuk atap dan dinding.
Makanya, IMPC menargetkan agar penjualan di kuartal IV 2020 setidaknya bisa menyamai penjualan di sepanjang kuartal III 2020 yang mencapai Rp 465 miliar. Jika target ini tercapai, maka total penjualan konsolidasi IMPC di sepanjang tahun ini akan mencapai sekitar Rp 1,69 triliun, naik sekitar 13,54% dari realisasi penjualan tahun 2019 yang sebesar Rp 1,49 triliun.
Untuk menjemput peluang, IMPC akan terus agresif melancarkan kampanye pemasaran atau marketing campaign. “Diharapkan dengan kerja keras dan jaringan distribusi yang solid, kami dapat memenuhi target penjualan tahun ini,” kata Lenggana saat dihubungi Kontan.co.id pada Kamis (22/10).