Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Ciputra Development Tbk (CTRA) tak terpengaruh dengan implementasi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 72. Sebab, kontribusi segmen bisnis bangunan tinggi atau high rise building di CTRA terbilang kecil.
Asal tahu saja, dalam PSAK baru ini, pendapatan proyek yang biasanya dapat dicantumkan di awal, tidak lagi dapat dicatatkan pada laporan keuangan. Di sektor properti, ketentuan ini akan berpengaruh pada perusahaan properti yang banyak membangun high rise building.
Direktur Independen Ciputra Development Tulus Santoso menyebutkan, PSAK 72 tidak terlalu berdampak pada kinerja perusahaan. "Karena high rise hanya 17% dari total pendapatan," ujarnya kepada kontan.co.id, Rabu (22/4).
Baca Juga: Marketing sales Ciputra Development (CTRA) pada kuartal I-2020 capai Rp 1,14 triliun
Ia menyebut, proyek-proyek Ciputra rata-rata berkelanjutan secara jangka panjang. Ia optimistis, CTRA dapat melakukan serah terima kepada konsumen tepat waktu.
Walaupun begitu, dari total proyek CTRA akan ada beberapa yang melambat. "Hanya di beberapa daerah yang menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) pasti melambat, tergantung berapa lama periode penerapan kebijakan itu kami belum tahu," kata Tulus.
Tulus menambahkan, saat ini CTRA sedang menghitung kembali target pendapatan dan laba bersih di tahun ini.
Sepanjang kuartal I 2020, CTRA mencatatkan marketing sales sebesar Rp 1,14 triliun. Angka ini setara 17,01% dari target tahun ini sebesar Rp 6,7 triliun.
Sementara secara tahunan, realisasi tersebut juga masih tumbuh 2,7% dibandingkan kuartal I 2019 sebesar Rp 1,11 triliun.
"Rata-rata semua proyek turut berkontribusi, dengan lima besar berada di Jakarta, Tangerang, Surabaya, Makassar, dan Medan," imbuh Tulus.
Baca Juga: Ada Covid-19, ini rencana alokasi capex Astra International (ASII) dan Ciputra (CTRA)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
