kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Impor Bawang Merah Ilegal Terkendali, Harga di Pasar Lokal Naik


Senin, 14 Juni 2010 / 10:09 WIB
Impor Bawang Merah Ilegal Terkendali, Harga di Pasar Lokal Naik


Reporter: Amailia Putri Hasniawati, Asnil Bambani Amri |

JAKARTA. Naiknya harga bawang merah bukan semata-mata akibat menipisnya produksi tetapi juga disebabkan sudah terkendalinya serbuan bawan merah impor secara ilegal.

Direktur Budidaya Tanaman Sayuran dan Biofarmaka Kementerian Pertanian Yul Harry Bahar berpendapat, sudah ada regulasi yang mengharuskan bahwa barang merah impor untuk memenuhui kebutuhan konsumsi harus didevitalisasi.

Devitalisasi adalah pemangkasan seluruh akar dan daun pada sayuran umbi lapis segar, termasuk bawang merah. Bawang merah dibedakan menjadi dua, bawang merah rendengan, yaitu bawang disertai daun dan akar dan rogoloan (tanpa daun dan akar).

Jika yang diimpor adalah yang rendengan, maka itu merupakan benih bawang merah, sementara kalau bentuknya rogolan berarti itu untuk keperluan konsumsi.Sementara itu, pemerintah membatasi impor benih bawang merah dan hanya melakukan impor bawang merah konsumsi.

Seperti diketahui, pada Maret kemarin, telah ditemukan adanya penyelundupan bawang merah yang mustinya untuk konsunmsi tetapi yang masuk adalah benih. Bawang itu diketahui datang dari China, Thailand dan Filipina yang totalnya sebanyak 18 kontainer.

“Tetapi secara umum, suplai di dalam negeri diperkirkan mencukupi, produksinya sendiri saya yakin target bisa tercapai,” kata Yul.

Harga rata-rata bawang merah yang dihimpun secara nasional oleh Kementerian Perdagangan tersebut sampai dengan hari Kamis (10/6) lalu sudah menyentuh level Rp 15.345 per kg. Itu merupakan harga tertinggi sepanjang tahun ini, bahkan lebih tinggi dari posisi puncaknya di tahun lalu.

Harga tertinggi pada 2009 lalu terjadi pada bulan Agustus yaitu sebesar Rp 14.748 per kg. Sementara harga rata-rata nya di bulan Juni 2010 mencapai Rp 14.595 per kg, atau lebih tinggi dibandingkan rata-rata harga bulan Juni pada umumnya yang masih berada dikisaran Rp. 14.098 per kg.

Berdasarkan data Kementerian Pertanian, luas panen bawang merah per akhir 2009 mencapai 102.050 ha dengan volume produksi 952.939 ton. Tahun ini diperkirakan memang akan terjadi penurunan menjadi 892.454 ton karena pertimbangan cuaca. Namun, jumlah itu lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan konsumsi di dalam negeri sebesar 2,65 kg per kapita per tahun atau kurang lebih 609.500 ton per tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×