Reporter: Benediktus Krisna Yogatama | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Pasar sosis dan daging olahan dalam negeri banyak digempur oleh produk dari Malaysia dan Australia. .
Ishana Mahisa, Ketua Asosiasi Industri Pengolahan Daging Indonesia / National Meat Processors Association Indonesia (NAMPA) mengatakan bahwa impor sosis paling banyak berasal dari Malaysia. "Pada 2014, sebesar 85,73% dari total impor sosis dan daging olahan itu berasal dari Malaysia. Nilainya mencapai US$ 4,76 juta," ujar Ishana.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), volume impor sosis dan daging olahan pada 2014 adalah sebesar sebesar 2,42 juta ton. Maka jumlah volume impor sosis dan daging olahan pada 2014 adalah sebesar 2,07 juta ton.
Sedangkan impor produk daging olahan lainnya didominasi oleh Australia dengan porsi 79,2% dari total impor produk daging olahan. Data BPS menyebutkan impor daging olahan pada 2014 sebesar US$ 14,24 juta dengan volume 3,77 juta ton. Maka nilai impor daging olahan Australia mencapai sekitar US$ 11,27 juta dengan volume sekitar 2,98 juta ton.
Menyusul kemudian impor daging olahan terbesar berasal dari Malaysia dengan porsi 13,87%. Nilai impor daging olahan dari Malaysia pada 2014 sekitar US$ 1,97 juta, dengan volume sekitar 522,89 ribu ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News