kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Impor dibatasi, populasi sapi Indonesia turun


Senin, 02 September 2013 / 16:03 WIB
Impor dibatasi, populasi sapi Indonesia turun
ILUSTRASI. Zilingo, situs marketplace untuk penggila fashion. KONTAN/Baihaki/12/4/2018


Reporter: Dikky Setiawan | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Agustus 2013, populasi sapi dan kerbau di Indonesia menurun 15,50%.

Dibandingkan 2012, jumlah populasi sapi dan kerbau mencapai 16,37 juta ekor. Sedangkan pada tahun ini berjumlah 14,17 juta ekor.

Kepala BPS Suryamin menilai, dari hasil pengamatan instansinya, pasokan sapi menurun karena pembatasan impor sapi yang dilakukan pemerintah. Sementara, konsumsi masyarakat Indonesia terhadap daging sapi dan kerbau justru meningkat setiap tahun.

"Suplai dari impor berkurang, sehingga kebutuhan masih tetap tinggi. Sehingga, sapi lokal banyak yang dijual dan dipotong," tutur Suryamin di Kantor BPS, Senin (2/9).

Dari data BPS, wilayah Jawa Timur terjadi penurunan paling terbesar, sebanyak 1,22 juta ekor jika dibandingkan 2012.

Sedangkan daerah yang mengalami peningkatan populasi sapi dan kerbau terbesar adalah Sulawesi Tengah (185.000 ekor), diikuti Kepulauan Riau (500 ekor).

Menurut Suryamin, banyak indukan sapi dan kerbau yang dijual untuk dipotong, sehingga populasi berkurang karena tidak bisa berkembang biak.

"Peningkatan sapi lokal yang dipotong berakibat pada parameter kelahiran," jelas Suryamin. (Tribunnews)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×