Reporter: Titis Nurdiana | Editor: Titis Nurdiana
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Rencana PT KAI Commuter Indonesia (KCI) impor kereta bekas terhenti sudah. KCI akhirnya memutuskan untuk mengutak atik dan pembaruan teknologi atas 19 kereta pada tahun ini.
Keputusan ini diambil, sebut VP Corporate Secretary KCI Anne Purba dalam keterangan tertulisnya (24/6) pasca rapat koordinasi pada 21 Juli lalu dengan Kemenko Marves, Kementerian BUMN, Kementerian Perhubungan, Kementerian Perindustrian, BPKP, PT KAI, dan PT INKA yang dipimpin langsung oleh Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan.
Hasil rapat juga disebutkan bahwa pemerintah akan menyusun pemenuhan kebutuhan sarana kereta listrik hingga lima tahun ke depan. “Pemenuhan kebutuhan melalui skema retrofit untuk replacement sarana kereta,” sebut Anne dalam keterangan tertulisnya akhir pekan ini.
Baca Juga: Pemerintah Batal Impor KRL Bekas, Ini Alasannya
Oh iya, retrofit adalah penambahan teknologi atau fitur baru pada sistem lama. Ini artinya, pada tahun ini, KCI akan melakukan penambahan teknologi atas 19 kereta lama yang dimilikinya.
Meski begitu, kata Anne, KCI juga mengaku terus melakukan upaya-upaya dalam memenuhi kebutuhan pengadaan sarana kereta baru guna mengakomodir pengguna yang saat ini. Saat ini pengguna kereta listrik sudah mencapai 850.000 orang per hari. Adapun volume tertinggi mencapai 975.000 dan diproyeksi akan terus bertambah.
Adapun untuk pemenuhan kereta baru, KCI juga telah membuat kontrak dengan PT INKA untuk pengadaan 16 trainset KRL baru untuk menambah kapasitas kereta. Rangkaian kereta itu targetnya baru akan dikirim secara bertahap mulai 2025-2026.
Sementara untuk replacement dengan rencana konservasi dilakukan dengan mendatangkan sarana KRL baru pada tahun 2024 sebanyak 3 trainset, lalu mendatangkan 8 KRL baru pada tahun 2027.
"Dengan demikian, total 24 trainset baru akan didatangkan dari PT INKA sampai 2027. Ini adalah bentuk dukungan KAI Commuter untuk produksi KRL dalam negeri, yang pastinya akan tumbuh terus," ujar Anne.
Baca Juga: Indonesia akan Impor KRL Baru dari Jepang, Luhut: Segera, Tapi Tidak di Tahun Ini
Dalam proses seluruh pengadaan sarana KRL tersebut, selain pendanaan dari PT KAI, KAI Commuter, ada juga opsi pemerintah melalui Penyertaan Modal Negara (PMN). Hanya tak disebutkan PMN yang dibutuhkan KAI.
KAI mengaku tengah melakukan kajian dan hitungan atas PSO yang dijalankan sebagai perusahaan negara yang menyediakan moda transportasi darat dengan kereta.
Sekadar mengingatkan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan sebelumnya menyebut bahwa pemerintah akan impor 3 KRL baru langsung dari Jepang. Impor kereta bekas dilarang lantaran melanggar auturan.
"Impor 3 trainset KRL baru dari Jepang akan dilakukan, tapi tidak impor kereta bekas,"sebut Menko Luhut (23/6).
Agar operasionalisasi KRL tidak tersendat gara-gara ada rangkaian kereta yang habis masa pakai, pemerintah menyiapkan dana Rp 9,3 triliun bagi INKA (Persero) untuk memproduksi KRL di dalam negeri tepatnya di pabrik INKA di Madiun dan pabrik baru di Banyuwangi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News