Sumber: KONTAN | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Para pengguna BlackBerry yang tidak membeli perangkat tersebut di distributor resmi yang ditunjuk Research In Motion Ltd (RIM) boleh lega. Pemerintah akan memastikan tersedianya layanan purnajual bagi para pemilik BlackBerry itu.
Departemen Komunikasi dan Informatika (Depkominfo) menegaskan para importir atau vendor yang secara resmi mengantongi izin distribusi BlackBerry tapi tidak terafiliasi dengan RIM juga harus memberikan layanan purnajual kepada semua konsumennya. "Kami mewajibkan mereka memberikan fasilitas purnajual sendiri," papar Gatot S. Dewa Broto, Kepala Pusat Informasi dan Humas Depkominfo kepada KONTAN, kemarin (6/9).
Walaupun begitu, para importir tersebut tidak wajib mendirikan semacam pusat reparasi alias service center. Namun, para importir wajib bisa menangani permasalahan yang terjadi pada perangkat BlackBerry yang mereka edarkan.
Gatot memaparkan, jika para importir tidak memenuhi permintaan Depkominfo, maka sertifikasi produk baru BlackBerry bagi para importir tersebut akan tetap dibekukan. Alhasil, mereka tidak bisa mengimpor produk BlackBerry model terbaru. "Pengajuan sertifikasi produk baru hanya akan kami layani jika mereka benar-benar telah memiliki layanan purnajual," kata Gatot.
Saat ini baru ada tujuh distributor yang sudah menjalin kerjasama resmi dengan RIM. Tujuh distributor itu adalah PT Indosat Tbk, PT Indosat Mega Media (IM2), PT Telkomsel dan PT Excelcomindo Pratama Tbk. Selain itu juga ada Natrindo Telepon Seluler (Axis), Malifax Indonesia dan Erajaya Swasembada, pengelola gerai Erafone.
Di luar mereka yang berafiliasi dengan RIM itu, saat ini ada 47 distributor BlackBerry yang memiliki izin resmi. Tapi, mereka tidak memiliki hubungan business to business dengan produsen ponsel pintar asal Kanada itu. Sayang, Gatot enggan membuka nama-nama importir tersebut secara terperinci.
Masalah timbul lantaran pusat layanan purnajual yang resmi didirikan RIM di Indonesia tidak bersedia menerima ponsel yang tidak diedarkan oleh distributor resmi yang ditunjuk RIM. "Kami cuma bekerjasama dengan distributor yang kami tunjuk, itu model bisnis kami di semua negara," papar RIM beberapa waktu lalu.
Walaupun begitu, RIM menegaskan tetap memberi peluang bagi para importir untuk menjalin kerjasama langsung dengan mereka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News