kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.774.000   15.000   0,85%
  • USD/IDR 16.480   50,00   0,30%
  • IDX 6.382   70,01   1,11%
  • KOMPAS100 908   4,50   0,50%
  • LQ45 710   -1,47   -0,21%
  • ISSI 202   4,27   2,16%
  • IDX30 370   -2,47   -0,66%
  • IDXHIDIV20 446   -1,77   -0,40%
  • IDX80 103   -0,09   -0,09%
  • IDXV30 108   0,29   0,27%
  • IDXQ30 121   -0,66   -0,54%

Importir Sudah Pasrah dengan Pelemahan Rupiah


Kamis, 20 Maret 2025 / 19:36 WIB
Importir Sudah Pasrah dengan Pelemahan Rupiah
ILUSTRASI. Kurs rupiah masih susah beranjak dari level Rp 16.400 per dolar AS. Kamis (20/3), rupiah di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate Bank Indonesia (JISDOR BI) bertengger di level Rp 16.481 per dolar AS.


Reporter: Vatrischa Putri Nur | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah masih susah beranjak dari level Rp 16.400 per dolar AS. Kamis (20/3), rupiah di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate Bank Indonesia (JISDOR BI) bertengger di level Rp 16.481 per dolar AS.

Meski menguat 0,3% secara harian, rupiah terkoreksi hingga 1,8% dari awal tahun atau year to date.

Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) Gabungan Importir Nasional Seluruh Indonesia (GINSI) Subandi mengatakan, pelaku usaha importasi telah pasrah dengan pelemahan rupiah dan ketidakpastian ekonomi saat ini.

"Sebenarnya pelaku usaha importasi sudah pasrah dengan keadaan saat ini. Gejolak turun naiknya rupiah sulit diantisipasi," keluh Subandi kepada Kontan, Kamis (20/3).

Baca Juga: Buka Suara Tanggapi Pelemahan Nilai Tukar Rupiah, APINDO Beri Saran untuk Pengusaha

Dalam kondisi saat ini, menurutnya, seluruh komoditas akan terdampak pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, mulai dari bahan baku, barang modal, maupun barang konsumsi.

Subandi kemudian membeberkan bagaimana strategi yang digunakan dalam menghadapi pelemahan nilai tukar rupiah ini. Salah satunya dengan mengurangi volume impor.

"Pelaku usaha hanya bisa menyiasatinya dengan mengurangi volume impor sambil melihat kapan saatnya nilai tukar rupiah berada di batas wajar dan bisa ditoleransi. Meskipun, sedikit menggerus keuntungan," tambahnya.

Menurutnya, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang wajar berada di kisaran Rp 14.500 sampai Rp 14.800.

Selain itu, menaikkan harga produk juga bisa menjadi strategi lain. Cara ini bisa mendorong produk tetap eksis meskipun tidak baik pula dilakukan mengingat tengah terjadi penurunan daya beli masyarakat.

Baca Juga: The Fed Tahan Suku Bunga, Simak Efeknya Terhadap Pergerakan Rupiah

Strategi lain yang bisa dilakukan adalah menyiasatinya dengan mengurangi ukuran atau takaran produk.

Subandi menambahkan, bagi pengusaha importasi, pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ini sangat mengganggu kinerja impor.

"Karena pelaku usaha akan kesulitan mengendalikan biaya dan menetapkan pricing atas produk atau komoditas yang diimpor," katanya.

Selanjutnya: IHSG Melanjutkan Rebound pada Kamis (20/3), Simak Proyeksinya untuk Jumat (21/3)

Menarik Dibaca: Magalarva Ekspor Pakan Hewan dari Limbah Organik ke AS

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×