Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) mengungkap rencana initial Public Offering (IPO) keluar dari milestone atau titik dari pencapaian penting Inalum.
"IPO-nya memang kita keluarin dari milestone," ungkap Direktur Utama (Dirut) PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) Melati Sarnita dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan DPR di Jakarta, Senin (29/09/2025).
Lebih jauh, Melati menambahkan bahwa pihaknya masih perlu berdiskusi terlebih dahulu dengan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara), khususnya setelah perubahan bisnis BUMN berada langsung di bawah Danantara.
"Karena memang saat ini kami berdiskusi terlebih dahulu dengan Danantara," tambah Melati.
Baca Juga: IPO Tetap Jadi Opsi Bagi Inalum Meski Bakal Dapat Dukungan Pendanaan dari Danantara
Melati juga menambahkan target IPO Inalum sebelumnya ditetapkan sebelum adanya Danantara, saat bisnis masih berada langsung di bawah Kementerian BUMN yang dipimpin oleh Erick Thohir.
“Dulu kami taruh rencana IPO sebelum ada Danantara, Jadi, kami diskusi dengan Danantara dulu dan Danantara akan masuk ke beberapa proyek ini," ungkapnya.
Ke depan, menurut Melati, Danantara berpotensi masuk ke dalam beberapa proyek yang sedang digarap Inalum, salah satunya melalui direct investment atau investasi langsung.
"Danantara akan masuk ke dalam beberapa proyek ini apakah melalui direct investment perbankan dan lain-lain. Jadi memang dalam milestone ini (target IPO) sudah kita keluarin dulu," jelas Melati.
Baca Juga: Masuk Bisnis Hulu, Inalum Akan Akuisisi Tambang Bauksit Antam pada Tahun 2030
Dalam catatan Kontan sebelumnya, dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI, Kamis (13/03) IPO atau penawaran saham perdana, masuk menjadi salah satu target dalam peta jalan Inalum periode 2025-2029.
Selain IPO yang telah masuk dalam peta jalan, Inalum saat ini adalah terkait dua proyek besar. Yaitu proyek Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) Mempawah Fase II, bersama dengan PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) yang ditargetkan bertambah kapasitasnya menjadi 1 juta ton alumina per tahun.
Kemudian, ekspansi dari proyek smelter aluminium di Kuala Tanjung dan rencana pembangunan smelter aluminium baru di Mempawah.
Khusus hilirisasi, Inalum telah resmi menandatangani Heads of Agreement (HoA) dengan perusahaan energi dan komoditas global Vitol, dalam ajang World Expo 2025 Osaka.
Selain itu, Inalum membuka peluang investasi strategis dengan Tiberius, Honda, dan Panasonic untuk mengembangkan hilirisasi dan pasar aluminium Indonesia di Jepang.
Baca Juga: Inalum Kawal Proyek Smelter Mempawah
Dalam kesempatan tersebut, Melati juga telah menekankan potensi hilirisasi aluminium Indonesia yang masih sangat besar dan membutuhkan dukungan banyak pemangku kepentingan.
"Kerja sama ini bukan hanya soal modal. Kami berkomitmen jangka panjang untuk membangun industri aluminium rendah karbon, mendukung transisi energi bersih, sekaligus membuka lapangan kerja dan pasar baru,” ujar Melati melalui keterangan resminya, Senin (22/9/2025).
Penandatanganan LoI antara Inalum dan Vitol diwakili oleh Soichiro Kihara, disaksikan perwakilan internasional termasuk Ken Fujiwara dan Kouhei Tanabe dari Panasonic.
Selanjutnya: ORI028 Masuk Masa Penawaran, Begini Potensi Serapannya
Menarik Dibaca: IHSG Rawan Terkoreksi, Cek Rekomendasi Saham MNC Sekuritas (30/9)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News