kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Incar Kenaikan Penjualan 15%, Begini Strategi Indonesian Tobacco (ITIC)


Senin, 07 Agustus 2023 / 16:14 WIB
Incar Kenaikan Penjualan 15%, Begini Strategi Indonesian Tobacco (ITIC)
ILUSTRASI. PT Indonesian Tobacco Tbk (ITIC) mengincar kenaikan penjualan sebesar 15% secara tahunan


Reporter: Vina Elvira | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten produsen rokok, PT Indonesian Tobacco Tbk (ITIC) mengincar kenaikan penjualan sebesar 15% secara tahunan atau YoY sampai tutup tahun nanti. 

Direktur Utama ITIC Djonny Saksono mengungkapkan bahwa laju bisnis ITIC didorong oleh perubahan gaya hidup konsumen yang mencari alternatif rokok lebih ekonomis. Kondisi ini menjadi kesempatan bagi perseroan untuk mendorong lebih banyak lagi penjualan. 

Pasar lokal memang masih menjadi fokus utama perseroan untuk saat ini. ITIC  terus berupaya melakukan penetrasi market ke pasar eksisting sembari menilik peluang pertumbuhan ke area pasar baru.

Baca Juga: Penjualan Indonesian Tobacco (ITIC) Tumbuh 12,07% di Semester I-2023

Apabila mengutip catatan Kontan sebelumnya, ITIC memiliki posisi pasar yang kuat di wilayah Papua, Kalimantan, Sulawesi dan Nusa Tenggara. 

“Perseroan berharap adanya pertumbuhan area pasar dan juga peningkatan penjualan pada semester II-2023, tentunya diimbangi dengan kualitas produk yang terjaga dan ketersediaan produk dan distribusi yang merata,” ungkap Djonny, kepada Kontan.co.id, Minggu (7/8). 

Sampai dengan saat ini ITIC belum ada rencana untuk merilis produk baru. Meski demikian, pengkinian produk berupa perubahan kemasan serta distribusi baru telah dijalankan ITIC sejak Mei 2023 lalu untuk area Sulawesi.

Meski kondisi pasar terpantau positif, produsen rokok juga masih dihadapkan pada tantangan kenaikan cukai serta harga bahan baku. Hal ini membuat ITIC berencana mengerek harga jual untuk menjaga margin keuntungan.

Namun sayang, Djonny belum bisa membeberkan berapa persentase penyesuaian harga jual produk yang akan dilakukan. 

 

“Selain cukai tentunya harga bahan baku juga terdapat kenaikan di tahun 2023 dan demikian pula dengan biaya tenaga kerja. Pastinya Perseroan akan melakukan penyesuaian harga untuk menjaga keberlangsungan usaha,” sebutnya. 

Manajemen ITIC tak membeberkan berapa besaran belanja modal atau capital expenditure (Capex) tahun ini. Yang terang dana capex 2023 difokuskan untuk peremajaan kendaraan distribusi, maintenance building, serta pembelian aset tanah yang dalam tahapan down payment.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×