Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Handoyo .
Hadis bilang, di tengah kondisi seperti sekarang, pihaknya akan lebih memprioritaskan penjualan domestik. Pasalnya, pasar dan harga batubara domestik lebih menarik. "Setiap ada peluang peningkatan porsi domestik akan kita manfaatkan, termasuk jika ada gangguan di India," ungkap Hadis.
Memang, porsi penjualan domestik PTBA lebih dominan ketimbang ekspor. Dalam catatan Kontan.co.id, pada tahun 2020 ini, porsi ekspor batubara PTBA hanya di kisaran 35%-40% dari total rencana penjualan.
DI tahun ini PTBA berencana memproduksi 30,3 juta ton batubara atau naik sekitar 4% dari realisasi tahun 2019 yang sebanyak 29,1 juta ton. Perusahaan pelat merah ini menargetkan mampu menjual 29,9 juta ton batubara dengan rincian 21,6 juta ton untuk pasar domestik dan 8,3 juta ton untuk pasar ekspor.
Di hubungi terpisah, manajemen PT Bumi Resources Tbk (BUMI) mengaku masih mencermati perkembangan situasi pasar global maupun India. Direktur dan Sekretaris Perusahaan BUMI Dileep Srivastava mengatakan, pihaknya akan memperhitungkan situasi aktual hingga bulan depan.
Baca Juga: APBI: Lockdown India berdampak ke kinerja ekspor batubara Indonesia
"Terlalu dini untuk menilai atau berspekulasi. Mari kita tunggu situasi yang berkembang hingga bulan depan," ungkapnya.
Pada tahun ini, kapasitas produksi BUMI ditargetkan mencapai 90 juta-95 juta ton. Dileep menyebut, dalam dua bulan terakhir, kinerja penjualan batubara BUMI tercatat positif. Pada Januari dan Februari, BUMI mampu menjual 14,3 juta ton batubara.
Volume penjualan itu tumbuh 7,8% secara tahunan pada periode yang sama, dari sebelumnya 13,1 juta ton. Alhasil, Dileep memastikan bahwa kinerja ekspor batubara BUMI masih normal pada periode Kuartal I ini. "Q1 ekspor kami normal. Kami berharap dapat mempertahankan level ini pada Maret dan mudahan-mudahan pada bulan April juga bisa bertahan," tutup Dileep.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News