Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Noverius Laoli
Perinciannya, pendapatan MUTU naik 119,0% yoy menjadi US$ 231,1 juta, dikarenakan kenaikan ASP sebesar 129,9% yoy menjadi US$ 193,3/ton, dengan volume penjualan 1,2 juta ton batubara.
Realisasi ini turun 4,9% disebabkan oleh larangan ekspor pada Januari 2022 dan beberapa lainnya tantangan yang dialami dalam pengangkutan.
Pendapatan perdagangan batubara di hingga akhir September 2022 melonjak 110,0% yoy menjadi US$ 397,3 juta, didukung oleh kenaikan ASP sebesar 58,5% yoy menjadi US$ 75,3/ton dan 32,4% peningkatan volume secara tahunan menjadi 5,2 juta ton.
Baca Juga: Prospek Indika Energy (INDY) Kesetrum Bisnis EV
Adapun laba kotor naik 109,1% yoy menjadi US$ 1,08 miliar dan laba kotor konsolidasi marjin meningkat menjadi 34,7% dari sebelumnya 26,1% di periode yang sama tahun lalu, terutama didorong oleh harga batubara yang lebih tinggi.
Pendapatan operasional melonjak 120,1% yoy menjadi US$ 935,3 juta dan marjin operasi meningkat menjadi 29,8% dari 21,3%.
Lewat peningkatan pendapatan ini, INDY membukukan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik perusahaan sebesar US$ 338,4 juta dari yang sebelumnya rugi bersih sebesar US$ 6,0 juta di akhir September 2021.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News