kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Indo Acidatama Sasar Pasar Premium


Minggu, 23 Juni 2013 / 19:49 WIB
Indo Acidatama Sasar Pasar Premium
ILUSTRASI. Wajib Tahu! 4 Mitos Tentang Penggunaan Kondisioner untuk Rambut


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Herlina Kartika Dewi

JAKARTA. Perusahaan yang memproduksi etanol dan bahan kimia, PT Indo Acidatama Tbk (SRSN) menargetkan penjualan tahun ini bisa tumbuh 10,4% ketimbang tahun 2012 lalu. Untuk mengejar target ini, perseroan ini akan menggenjot penjualan ke pasar premium.

Direktur PT Indo Acidatama Tbk Wong Lukas Nurcahya mengatakan, harga jual produk etanol perseroan di pasar premium lebih tinggi ketimbang harga jual di pasar reguler. Konsumen etanol di pasar premium ini, salah satunya adalah para produsen minuman beralkohol skala besar.

"Pengaruh rasa dari etanol itu penting bagi produsen minuman beralkohol. Maka itu, mereka berani bayar dengan harga lebih besar," jelasnya kepada KONTAN baru-baru ini.

Menurut Lukas, harga jual produk etanol di pasar premium secara umum 35% lebih tinggi ketimbang harga jualnya di pasar reguler.
Sebagai gambaran, sepanjang 2012,  perusahaan ini mencatatkan penjualan sebesar Rp 384,15 miliar. Dengan strategi ini, perseroan optimistis mampu meraup penjualan sebesar Rp 424,2 miliar dan laba kotor sekitar Rp 110,7 miliar di tahun 2013.

Dari total penjualan perusahaan berkode emiten SRSN ini, produk etanol mengkontribusi 75% dari total penjualan, disusul ethil asetat dan produk asam cuka yang kontribusinya masing-masing 11% dan 10% dari total penjualan. Sisanya dikontribusi oleh produk pupuk bio organik sebesar 1%.

Untuk menggenjot penjualan etanol di pasar premium, Lukas bilang, SRSN akan mengandalkan efisiensi demi menghasilkan etanol yang lebih berkualitas. Salah satunya dengan mengurangi penyusutan alias loss bahan baku tetes tebu yang dihasilkan dari 8% di tahun lalu menjadi tinggal 1% di tahun ini. "Hingga Mei rata-rata loss kami sudah  tinggal sekitar 2%," ujar dia.

Tahun ini, Indo Acidatama mematok target produksi etanol sebesar 40 juta liter, hampir sama dengan realisasi produksi tahun 2012 yang mencapai 39,8 juta liter.

Namun, Indo Acidatama tak berencana menambah kapasitas produksi etanol miliknya yang saat ini mencapai 48,6 juta liter per tahun. Lukas bilang, perusahaan akan mempertahankan kapasitas terpakai alias utilisasi sekitar 80%.

SRSN juga memproduksi asam cuka dengan kapasitas produksi sebesar 36.600 ton per tahun dan ethyl asetat berkapasitas produksi 8.000 ton per tahun. Sedangkan kapasitas produksi pupuk bio organik mencapai 66.000 meterkubik per tahun.

Karena fokus pada efisiensi, tahun ini, perseroan hanya mengalokasikan belanja modal sebesar Rp 12 miliar untuk membiayai operasional perusahaan.

Namun, Lukas bilang Indo Acidatama siap merealisasikan rencana pembangunan fasilitas produksi bioetanol yang digunakan sebagai campuran bahan bakar minyak. Sayangnya rencana ini belum bisa terealisasi. Pasalnya, pemerintah belum mengeluarkan beleid patokan harga beli produk bio etanol untuk  Pertamina.

Sebelumnya beleid yang akan dibungkus dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) ini sudah masuk tahap pembahasan. Namun pembahasan sempat tertunda karena berbagai hal. Salah satunya akibat pergantian menteri keuangan belum lama ini.

Bila beleid tersebut bisa keluar di tahun ini, Lukas menuturkan perseroan siap merealisasikan pembangunan fasilitas produksi bio etanol pada tahun depan. "Nilai investasi yang kita siapkan untuk produksi bioetanol sekitar Rp 20 miliar," tutur Lukas.

Lukas memperkirakan, pembangunan fasilitas produksi bioetanol ini akan memakan waktu sekitar empat bulan hingga lima bulan. Nantinya kapasitas produksi bioetanol SRSN yang disiapkan mencapai 30 kiloliter tiap hari.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×