kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.191.000   16.000   0,74%
  • USD/IDR 16.742   -34,00   -0,20%
  • IDX 8.099   58,67   0,73%
  • KOMPAS100 1.123   8,34   0,75%
  • LQ45 803   6,91   0,87%
  • ISSI 282   2,37   0,85%
  • IDX30 422   3,62   0,87%
  • IDXHIDIV20 480   0,21   0,04%
  • IDX80 123   1,39   1,14%
  • IDXV30 134   0,51   0,38%
  • IDXQ30 133   0,20   0,15%

Indocement (INTP) Berharap Industri Semen Lebih Kondusif pada Paruh Kedua 2025


Minggu, 28 September 2025 / 12:15 WIB
Indocement (INTP) Berharap Industri Semen Lebih Kondusif pada Paruh Kedua 2025
ILUSTRASI. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) berharap tren industri semen bisa lebih kondusif pada paruh kedua tahun ini. KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Reporter: Vina Elvira | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) berharap tren industri semen bisa lebih kondusif pada paruh kedua tahun ini. Maklumlah, bisnis perseroan terpantau menurun sebagai dampak dari lesunya permintaan semen nasional sejak awal tahun. 

Corporate Secretary INTP Dani Handajani menyampaikan, industri semen nasional terpantau melesu sejak awal tahun 2025. Salah satu faktor utama penyebab lesunya konsumsi semen di Indonesia adalah kebijakan pemangkasan anggaran infrastruktur, termasuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). 

“Selain itu, faktor lainnya yakni banyaknya hari libur pada awal tahun, cuaca esktrem berupa kemarau basah, gejolak politik dan keamanan akhir-akhir ini serta kondisi oversupply yang belum teratasi,” ungkap Dani, kepada Kontan.co.id, Rabu (24/9) lalu. 

Baca Juga: Pasar Domestik Lesu, Indocement (INTP) Siap Genjot Penjualan Semen ke Pasar Ekspor

Kondisi ini juga tercermin dari realisasi kinerja INTP di semester I-2025. Di mana, pendapatan perseroan turun tipis 1,13% yoy menjadi Rp 8,03 triliun, dibandingkan Rp 8,12 triliun pada periode yang sama tahun lalu. 

Secara volume, total penjualan semen dan klinker INTP di semester I-2025 tercatat sebesar 8,89 juta ton. Angka ini turun 140 ribu ton atau setara 1,6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Beban pokok pendapatan juga menurun 2,3% menjadi Rp 5,69 triliun per Juni 2025. Sehingga, menghasilkan margin laba bruto sebesar 29,2%, lebih tinggi dibandingkan 28,3% pada periode yang sama tahun lalu.

Sebagai upaya untuk mempertahankan kinerja di sisa tahun ini, INTP akan terus melakukan efisiensi biaya operasional dan logistik, dan mendorong peningkatan konsumsi bahan bakar alternatif.

Selain itu, perseroan juga melakukan digitalisasi dan otomatisasi pada proses produksi untuk meningkatkan produktivitas. 

Di sisi lain, pihaknya berharap laju bisnis di paruh kedua bisa lebih kondusif, yang didorong beberap faktor seperti hari kerja yang lebih efektif,  akselerasi belanja konstruksi menjelang akhir tahun, serta cuaca yang lebih bersahabat.

Berdasarkan data Asosiasi Semen Indonesia (ASI), sampai dengan Agustus 2025, penjualan semen masih nasional tumbuh negatif 3,3% yoy. Atas dasar kondisi tersebut, perseroan pun menargetkan pertumbuhan flat sampai tutup tahun nanti. 

 

“Kami menargetkan pertumbuhan flat di tahun 2025, dengan strategi efisiensi dan optimalisasi margin tetap menjadi prioritas utama,” tambahnya. 

Dani tidak memerinci berapa alokasi belanja modal atau capital expenditure (Capex) 2025. Dia hanya menyebutkan bahwa realisasi penggunaan capex hingga kuartal ketiga, sudah sejalan dengan yang dicanangkan, 

“Sebagian besar dipergunakan untuk pemeliharaan fasilitas produksi serta peningkatan kapasitas konsumsi bahan bakar alternatif,” tandasnya. 

INTP tercatat membukukan, laba bersih periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih sebesar Rp 494,8 miliar di semester I-2025. Angka ini terpantau naik 13,8% dari Rp 434,7 miliar di semester I-2024. 

Selanjutnya: Tottenham Hotspur Tegaskan Tak Dijual Meski Konsorsium AS Tawarkan Rp100 Triliun

Menarik Dibaca: Tips Praktis Nutrisi Anak Gen Alpha Lewat Susu & Mikronutrien

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×