Reporter: Venny Suryanto | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) menargetkan pertumbuhan penjualan semen sekitar 2% hingga 4% untuk tahun ini. Angka tersebut sejalan dengan estimasi pertumbuhan penjualan semen domestik nasional.
Direktur dan Sekretaris Perusahaan Indocement Antonius Marcos mengatakan, tahun 2023 ini perseroan melihat masih menjadi tahun yang challenging namun juga tetap optimis.
“Di mana kondisi pandemi Covid-19 yang bisa dikatakan sudah tidak ada sehingga tentunya secara umum semua pelaku usaha memandang ini suatu faktor yang sangat positif dan mendorong konsumsi masyarakat menjadi meningkat,” ujar dia kepada Kontan.co.id, Jumat (5/5).
Baca Juga: Volume Penjualan Naik, Pendapatan dan Laba Indocement (INTP) Terkerek
Sebagai perbandingan, dalam catatan KONTAN Indocement mencatat volume penjualan semen domestik sebesar 17,28 juta ton sepanjang 2022, menurun 1,6% secara tahunan. Sementara itu, volume ekspor INTP sebesar 306.000 ton, terkoreksi hingga 23,8% secara tahunan.
Ia pun optimis pertumbuhan penjualan semen di tahun ini dapat tercapai. Untuk itu, perseroan melakukan langkah strategi berupa program pemasaran yang menarik, memperkuat penjualan di pangsa pasar utama semen tiga roda dan semen rajawali, yakni di wilayah metropolitan seperti Jabodetabek dan wilayah Jawa Barat.
Selain itu, INTP juga akan mengembangkan pasar lain terutama di wilayah Timur Indonesia. Menurutnya wilayah Indonesia Timur saat ini sedang menggeliat dengan banyaknya industri nikel di sana.
“Di samping itu kami pun terus gencar mengedukasi produk semen hijau kami agar dapat membuat masyarakat dapat memlih produk semen berkualitas dan ramah lingkungan,” tuturnya.
Lebih lanjut, INTP juga mengalokasikan anggaran belanja modal atau capex sebesar Rp 1,2 triliun di tahun 2023. Dana itu sebagian digunakan untuk mempersiapkan fasilitas penerimaan RDF di pabrik perseroan dan untuk peningkatan infrastuktur di beberapa terminal semen.
“Terkait ekspansi, dengan kondisi pasar yang masih over supply dan tingkat utilisasi berkisaran di 50-60% tentunya kami akan sangat berhati hati di tahun ini,” tutupnya.
Sebagai tambahan, sepanjang tahun 2022, emiten produsen semen merek Tiga Roda ini membukukan pendapatan senilai Rp 16,32 triliun. Jumlah ini naik 10,5% dari pendapatan di 2021 sebesar Rp 14,77 triliun.
Penjualan semen kepada pihak ketiga menjadi penopang kinerja INTP sebesar Rp14,75 triliun, disusul Penjualan beton siap pakai senilai Rp 1,29 triliun. Ada pula penjualan semen kepada pihak berelasi senilai Rp 246,70 miliar dan penjualan agregat kepada pihak ketiga senilai Rp 29,7 miliar.
Berdasarkan segmentasi geografis, pendapatan INTP didominasi oleh penjualan domestik ke wilayah Pulau Jawa, yakni mencapai Rp 11,68 triliun. Sementara penjualan ke luar Jawa senilai Rp 4,39 triliun. Indocement juga mencatat ekspor kepada pihak berelasi senilai Rp 246,70 miliar.
Sementara laba bersih yang dihasilkan senilai Rp 1,84 triliun sepanjang 2022. Angka ini naik 3,03% dari realisasi laba bersih di 2021 sebesar Rp 1,78 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News