Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Adanya aturan dari pemerintahan daerah untuk mengatur ekspansi minimarket di wilayahnya membuat penetrasi PT Indomarco Prismatama sedikit terhambat.
Oleh karena itu, perusahaan pemilik gerai Indomaret tersebut bisa bergandengan tangan dengan Pemda setempat untuk bisa mencari win-win solution.
Wiwiek Yusuf, Marketing Director Indomarco Prismatama menyampaikan bahwa pihaknya mengikuti aturan yang ada baik di tingkat pusat maupun daerah.
Apalagi tujuan pemerintah tentu saja mengatur agar terjadi keseimbangan di pasar, namun dirinya mengatakan baik pelaku usaha dan pemerintah sebenarnya bisa bekerjasama.
“Ini suatu saat tidak bisa ditutup terus karena penduduk berkembang jadi suatu saat apakah akan dibuka dengan konsep kerja sama dengan Pemda dan lainnya. Kan dari awal kami ini franchise, 30% dari gerai kami, jadi tidak masalah kalau Pemda mau mengatur dan mengevaluasi,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Kamis (27/9).
Asal tahu saja, ekspansi Indomaret terkendala aturan seperti di Padang, Sumatera Barat yang melarang ekspansi minimarket swasta dan beberapa wilayah yang mengatur jarak antara satu minimarket dengan minimarket yang lainnya.
Oleh karena itu, perlu kerja sama apik antara pemerintah dengan pelaku usaha, karena kehadiran minimarket dibutuhkan oleh masyarakat.
“Tidak mungkin suatu daerah tertutup dari dunia luar, kalau ditanya ke masyarakat juga mereka ingin satu pengalaman belanja yang nyaman, produknya lengkap, harga bersaing dan kebutuhan apa saja ada,” lanjutnya.
Dirinya mencontohkan kerja sama yang sudah dilakukan pihaknya saat ini dengan beberapa pondok pesantren menggunakan skema franchise.
Alih-alih menggerus pasar, justru kerja sama tersebut menggerakkan ekonomi umat, hal ini yang bisa dijadikan contoh untuk beberapa wilayah yang masih tertutup untuk masuknya minimarket
“Formatnya sudah ada franchise, kemitraan kami dengan pondok pesantren saja bisa apalagi kerja sama dengan Pemda? Kan Pemda tidak hanya berpikir ini saja (membatasi), pondok pesantren yang fokusnya agama saja bisa berbisnis, jadi kami yakin suatu saat (Pemda) akan terbuka,” tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News