Reporter: Fitri Nur Arifenie |
JAKARTA. Perlahan tapi pasti, Indonesia akan mengurangi impor Bahan Bakar Minyak (BBM) dan tidak lagi bergantung kepada pasar BBM di Singapura.
Menteri BUMN Mustafa Abubakar menyatakan, hilangnya ketergantungan ini lantaran banyak investor menyatakan minatnya untuk membangun terminal BBM yang tersebar di seluruh Indonesia. Menurutnya, jumlah investor yang sudah memasukkan aplikasinya untuk membuat terminal BBM di Indonesia sebanyak 27 investor.
“Namun, sepertinya yang sudah disetujui itu baru 23. Tapi untuk pastinya tanyakan kepada Ibu Dirjen Migas. Ini tentunya bagus karena kita secara bertahap akan mengurangi ketergantungan kepada Singapura,” kata Mustafa.
Tahun lalu, nilai impor BBM Pertamina mencapai US$ 8,46 miliar. Nilai impor ini lebih besar dari ekspor BBM Pertamina yang tercatat hanya US$ 2 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News