kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,97   -24,76   -2.67%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Indonesia-Belanda Siap Kerja Sama Bidang Industri Susu Olahan


Rabu, 26 April 2023 / 13:54 WIB
Indonesia-Belanda Siap Kerja Sama Bidang Industri Susu Olahan
ILUSTRASI. Kemenperin Ungkap Indonesia-Belanda Siap Kerja Sama Bidang Industri Susu Olahan


Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memacu pengembangan industri pengolahan susu di dalam negeri agar semakin produktif dan berdaya saing global.

Ini mengingat industri pengolahan susu merupakan salah satu sektor yang mendapat prioritas pengembangan sesuai dengan Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) 2015-2035 dan peta jalan Making Indonesia 4.0.

“Guna meningkatkan produktivitas industri pengolahan susu di tanah air, salah satu upaya yang perlu digenjot adalah penyediaan sapi perah yang berkualitas untuk memenuhi kebutuhan Susu Segar Dalam Negeri (SSDN) sebagai bahan baku,” ujar Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin, Putu Juli Ardika dalam siaran pers di situs Kemenperin, Rabu (26/4).

Dia mengemukakan, pertengahan April 2023, pihaknya telah melakukan kunjungan kerja ke Belanda. Delegasi RI yang diwakili pihak Kemenperin, KBRI Brussel, dan KBRI Den Haag melakukan pertemuan dengan Kementerian Pertanian, Alam, dan Kualitas Makanan (Ministerie van Landbouw, Natuur en Voedselkwaliteit/LNV), Organisasi Pertanian dan Hortikultura di Belanda (Land-en Tuinbouw Organisatie Nederland/LTO), perusahan Friesland Campina NV., dan beberapa petani sapi perah binaan Friesland Campina di daerah Makingga dan Warder, Belanda.

Baca Juga: Selandia Baru Resmi Hentikan Pengiriman Ternak Melalui Laut

Tujuan kunjungan kerja Kemenperin ke Belanda antara lain untuk penjajakan kerja sama dan investasi dalam hal penyediaan sapi perah. Selain itu, Kemenpenrin ingin mengetahui proses peternakan sapi perah secara modern dan berkelanjutan. "Kami juga melakukan kunjungan ke pabrik pengolahan susu Friesland Campina di Leeuwarden,” sebut Putu.

Hasil kunjungan tersebut dinilai mendapat tanggapan yang positif, baik dari LNV maupun LTO. Belanda memiliki berbagai potensi yang dapat dijajaki lebih lanjut dengan berbagai pihak di Indonesia, khususnya dengan pihak swasta yang tertarik dengan investasi sapi perah.

Pada pertemuan dengan LNV, Dirjen Industri Agro menyampaikan bahwa kondisi industri pengolahan susu di Indonesia saat ini mengalami kekurangan bahan baku susu segar sebesar 80%. Oleh karena itu, terdapat keinginan beberapa perusahaan besar pengolahan susu di Indonesia yang ingin membeli sapi perah asli dari Belanda (Holstein) dengan total sebanyak 8.000-16.000 ekor.

“Kami menawarkan Indonesia sebagai a new hope for Dutch cattle, karena peternak sapi perah Belanda dapat merelokasi sapi perahnya ke Indonesia maupun melakukan investasi di Indonesia,” ungkap Putu.

Pada kesempatan itu, Director for International Agribusiness and Food Security LNV Ralf van de Beek menjelaskan, saat ini industri sapi perah di Belanda sedang berbenah untuk menghadapi perubahan iklim, khususnya terkait pengurangan tingkat nitrogen pada kotoran sapi, kesehatan tanah dan air untuk pakan sapi, serta antisipasi tingginya curah hujan yang dapat memicu banjir.

“Dengan prinsip triple helix (industri, pemerintah, dan universitas atau masyarakat), kami yakin dapat menyelesaikan tantangan yang ada untuk keberlanjutan industri susu di Belanda,” tuturnya.

Saat pertemuan dengan LTO, Chairman for Sector Dairy Farming Erwin Wunnekink mengatakan, tipikal peternak sapi perah di Belanda adalah pertanian skala keluarga, dengan jumlah sapi perah 200-500 ekor sehingga manajemen yang digunakan pun lebih sederhana, yaitu manajemen lahan, input, produksi, pengiriman ke off taker, dan pengolahan limbah.

Baca Juga: Kemenperin Terus Mendorong Para Pebisnis Terapkan Industri Hijau

“Dengan tipikal tersebut, peralatan atau mesin otomatisasi menjadi salah satu alternatif solusi pengelolaan peternakan sapi perah skala ekonomis, seperti penggunaan milking robot merek LELY yang asli diproduksi oleh perusahaan Belanda,” terangnya.

Pada kesempatan yang sama, Corporate Director Dairy Development Friesland Campina NV Jeroen Elfers menyampaikan, status pengerjaan proyek pembangunan pabrik baru Frisian Flag Indonesia di Karawang, Jawa Barat seluas 25 hektare sudah hampir selesai, termasuk sumber bahan bakunya yang akan bekerja sama dengan PTPN dengan menggunakan susu lokal.

Putu menambahkan, terkait investasi di sektor industri pemerahan sapi dari Belanda ke Indonesia, pada prinsipnya para pengusaha Belanda terbuka atas kemungkinan investasi di Indonesia.

“Kunjungan investasi sapi perah di Belanda ini juga membuka peluang kerja sama pembibitan crossbreed sapi perah Belanda dengan bibit sapi perah lokal yang toleran suhu,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×