Reporter: Vatrischa Putri Nur | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perdagangan mencatat, total nilai ekspor Indonesia ke Korea Selatan tercatat sebesar US$ 2,57 miliar pada periode Januari-Maret atau kuartal-I 2025. Sementara itu, impor Indonesia dari Korea Selatan pada periode tersebut sebesar US$ 2,11 miliar.
Alhasil, Indonesia mencatatkan surplus dengan Korea Selatan sebesar US$ 457,30 juta pada kuartal I-2025. Nilai surplus ini meningkat 77,38% dibanding periode yang sama pada 2024 yang sebesar US$ 257,80 juta.
Komoditas ekspor utama Indonesia ke Korea Selatan, antara lain, minyak sawit dan pecahannya, kendaraan bermotor, feronikel, asam lemak, dan bungkil (oilcake).
Sementara itu, impor utama Indonesia dari Korea Selatan, antara lain, bagian alat telekomunikasi, kendaraan bermotor, suku cadang dan aksesori kendaraan bermotor, gear box, dan ekskavator.
Baca Juga: Korea Selatan Temukan Pelanggaran pada Sejumlah Produk Ekspor untuk Hindari Tarif AS
Menteri Perdagangan RI Budi Santoso dalam pertemuan bilateral dengan Menteri Perdagangan Korea Selatan Inkyo Cheong di sela Pertemuan Para Menteri Perdagangan APEC (APEC MRT) di Jeju, Korea Selatan, Jumat (16/5) mengatakan, saat ini Indonesia secara intensif tengah mendorong pemanfaatan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif dengan Korea Selatan (Indonesia-Korea CEPA) untuk memastikan pertumbuhan perdagangan antara kedua negara.
Untuk mengoptimalkan manfaat Indonesia-Korea CEPA dalam sektor perdagangan jasa, Indonesia mengusulkan proposal Special Scheme for Professionals (SSP).
Skema ini berupa usulan agar Korea Selatan memberikan fasilitasi bagi profesional Indonesia untuk bekerja di Negeri Ginseng. Sebagai tahap awal, skema ini akan berfokus pada sektor teknologi informasi dan perangkat lunak.
“Indonesia mengapresiasi kesediaan Korea Selatan untuk mengimplementasikan skema khusus bagi para profesional Indonesia dalam kerangka IK-CEPA, sehingga dapat memfasilitasi para profesional Indonesia untuk bekerja di Korea Selatan. Kami berharap skema tersebut dapat segera diterapkan,” ujar Budi Santoso, dalam keterangan resminya, Senin (19/5).
Baca Juga: Bisnis Manufaktur di Jepang dan Korea Selatan Tersandung Penurunan Ekspor
Sementara itu, terkait isu perdagangan global saat ini, Menteri Cheong menyampaikan bahwa proses negosiasi tarif resiprokal antara Korea Selatan dan Amerika Serikat masih terus berlangsung dan pihaknya belum dapat menginformasikan perkembangan terbaru tersebut kepada Indonesia.
“Kami masih berada dalam tahap negosiasi dengan Amerika Serikat terkait isu tarif resiprokal, dan kami menghargai perhatian serta dukungan Indonesia terhadap proses ini,” ujar Menteri Cheong.
Terakhir, Korea Selatan juga mengapresiasi sikap ASEAN, termasuk Indonesia, yang dinilai mampu menghadapi isu ini dengan pendekatan yang tenang dan konstruktif.
Selanjutnya: Xiaomi Bakal Investasi di Bisnis Cip Senilai 50 Miliar Yuan
Menarik Dibaca: ASRI dan Unilever Bersiap Edukasi 200.000 Murid dan Guru soal Sustainability
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News