Reporter: Siti Masitoh | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia dengan Jepang sepakat mendorong keberlanjutan dalam pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kayan di Kalimantan Utara, untuk mendorong transisi energi bersih.
Hal ini disepakati melalui penandatanganan Letter of Intent Cooperation (LOI) in Implementing Kayan Hydropower Project pada Jumat (28/2). Penandatanganan LOI tersebut dilakukan oleh Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi dan Investasi Edi Prio Pambudi dan Deputy Commissioner for International Affairs Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri (METI) Jepang Masanori Tsuruda.
Dalam sambutannya, Edi menyampaikan bahwa proyek PLTA Kayan merupakan salah satu dari sejumlah inisiatif yang sedang dan akan dilaksanakan oleh Indonesia untuk mendukung pencapaian komitmen net zero emission pada tahun 2060.
Baca Juga: Pemerintah Dorong Potensi Skema KPBU dalam Pembangungan PLTA di Bendungan
“Bagi Indonesia, PLTA Kayan bukan hanya sebuah proyek infrastruktur dalam kerangka AZEC. Proyek ini merupakan investasi strategis bagi keamanan energi Indonesia dan upaya dekarbonisasi,” ungkap Edi dalam keterangan tertulisnya, Selasa (4/3).
Edi juga menekankan pentingnya peran Jepang sebagai mitra strategis dalam pelaksanaan kebijakan dan proyek transisi energi di Indonesia. Pemerintah Indonesia mendorong Jepang untuk memperkuat kerja sama dalam pelaksanaan proyek-proyek transisi energi yang praktis, dapat diperluas, dan inklusif.
Dalam kesempatan yang sama, Deputy Masanori menyampaikan bahwa milestone penandatangan LOI Kayan ini perlu diikuti dengan tindak lanjut dari Indonesia dan Jepang untuk merealisasikan pembangunan PLTA Kayan.
“Tantangan untuk membangun PLTA Kayan ini tidak mudah, namun kami yakin bahwa hubungan bilateral yang baik antara Jepang dan Indonesia merupakan modal kuat untuk pembangunan proyek PLTA Kayan,” tegas Masanori.
Baca Juga: Dukung Energi Terbarukan, Berkat Cawan Energi Akan Kembangkan 2 PLTA di Sukabumi
Proyek PLTA Kayan merupakan salah satu dari sejumlah proyek yang berada dalam kerangka Asia Zero Emission Community (AZEC), sebuah platform kerja sama menuju netralitas karbon (net zero emission) di kawasan Asia.
Pada pertemuan Expert Group Meeting tahun 2024, PLTA Kayan telah ditetapkan sebagai proyek kategori II (proyek potensial yang sudah siap dikomersialkan namun masih dalam tahap studi kelayakan) bersama dengan proyek pengelolaan lahan gambut dan jaringan transmisi Jawa-Sumatra.
Selanjutnya: Sanksi Khusus bagi Pelanggar Wajib HBA
Menarik Dibaca: Industri Logistik Semakin Ketat, AI Dash Cam Bisa Jadi Kunci Efisiensi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News