Reporter: Handoyo | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Perdagangan Indonesia dengan Aljazair dan Yordania menunjukkan tren positif. Nilai total perdagangan Indonesia-Aljazair mengalami pertumbuhan sebesar 5,9% pada 2009-2013. Ekspor Indonesia ke Aljazair secara keseluruhan adalah produk nonmigas dengan nilai US$ 240,5 juta. Sedangkan impor Indonesia dari Aljazair didominasi produk migas dengan nilai US$ 379,25 juta.
Produk ekspor nonmigas Indonesia ke Aljazair antara lain minyak kelapa sawit, kopi, minyak nabati dan hewani, produk susu, lemari es dan freezer, tekstil dan produk tekstil (TPT), sabun dan produk pembersih, serta pakaian olah raga. Adapun produk impor utama Indonesia dari Aljazair yaitu kertas, kurma, dan peralatan pengeboran minyak.
Sementara itu, nilai total perdagangan Indonesia-Yordania pada 2013 tercatat US$ 475,12 juta dengan tren pertumbuhan positif sebesar 17,17%. Ekspor dan impor Indonesia dengan Yordania keseluruhan adalah produk nonmigas. Produk ekspor utama Indonesia ke Yordania adalah kayu lapis, minyak kelapa sawit, pasta, tuna, kertas, ban, TPT, rokok, serta sabun dan produk pembersih. Sedangkan impor Indonesia dari Yordania didominasi oleh produk fosfat dan produk kimia.
Oleh sebab itu untuk lebih mendorong kinerja perdagangan tersebut, Kementerian Perdagangan bekerja sama dengan KBRI Alger di Aljazair dan KBRI Amman di Yordania telah melaksanakan program misi dagang yang berlangsung pada 28 Mei-2 Juni 2014 lalu. Misi dagang ini berhasil meningkatkan kerja sama perdagangan antara Indonesia dengan Aljazair dan Yordania.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kemendag, Nus Nuzulia Ishak, menjelaskan bahwa potensi pasar di Aljazair dan Yordania berhasil dijamah melalui kegiatan misi dagang ini. Misi tersebut sekaligus memperkuat komitmen kerja sama pengembangan dan promosi ekspor dengan Badan Nasional Promosi Perdagangan Luar Negeri Aljazair (ALGEX), serta mendorong prospek program bisnis dengan Komisi Investasi Yordania.
“Total transaksi dagang dan prospective orders sebesar US$ 1,39 juta berhasil dicatat selama kegiatan ini. Nilai ini membuktikan potensi yang cukup besar untuk meningkatkan perdagangan dengan kedua negara,” kata Nus dalam siaran persnya, Selasa (10/6).
Rangkaian misi dagang ke Aljazair dan Yordania diawali dengan partisipasi Indonesia pada pameran International Fair of Algers yang merupakan pameran dagang internasional terbesar di Aljazair. Pameran ini diikuti lebih dari 900 peserta dari 26 negara termasuk Indonesia.
Sebanyak tujuh perusahaan Indonesia yang berpartisipasi yaitu PT Aneka Coffee Industry (kopi), PT Monde Mahkota Biscuit (biskuit), Aura Living (home interior), PT Indokom Citra Persada (kopi dan makanan laut), PT Manohara Asri (kacang Jepang), PT Aquasolve Sanaria (permen herbal), dan CV Marva (produk kulit, perhiasan, dan fesyen).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News