Sumber: Antara | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said menilai pencadangan bahan bakar minyak (BBM) di luar negeri untuk saat ini merupakan keharusan.
"Kita simpan BBM di luar negeri, karena kita harus memupuk cadangan dan opsi penyimpanan di luar negeri harus dilakukan saat ini," kata Sudirman di Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, Jakarta, Senin (28/3).
Penyimpanan BBM di luar negeri tersebut, dikarenakan Indonesia belum memiliki sarana penyimpanan yang memadai, namun kebutuhan untuk melakukan pemenuhan cadangan tersebut dipandang sangat tepat jika dilakukan sekarang dengan harga minyak yang masih nisbi rendah.
"Jika punya uang, baiknya beli sekarang, namun saat ini kita juga tidak punya cukup sarana penyimpanan, jadi jalan keluarnya, waktu kita beli sementara kita titipkan di penjual, sama seperti pembeli yang lain," ujarnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Antara, cadangan BBM Indonesia tergolong sedikit, hanya sekitar 18-22 hari, ini membuat ketahanan energi Indonesia rawan.
Sebagai perbandingan, Singapura saja punya cadangan BBM sampai 90 hari, Tiongkok juga menimbun cadangan BBM hingga 90 hari, Amerika Serikat bahkan punya cadangan untuk 260 hari.
Namun, Sudirman mengakui bahwa ia belum menentukan kriteria negara untuk penyimpanan cadangan BBM Indonesia dan belum ada pembicaraan serius dengan negara mana pun untuk rencana ini.
"Belum tahu, tergantung diskusi nanti. Masih jauh, belum sampai pada isu teknis," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News