Reporter: Venny Suryanto | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) telah mencanangkan belanja modal atau capex untuk tahun 2023 mendatang. Rencananya capex yang dianggarkan yakni sekitar Rp 30 miliar sampai Rp 40 miliar.
Direktur Keuangan dan Sumber Daya Manusia IPCC, Sumarno menjelaskan tahun depan anggaran tersebut akan difokuskan untuk peningkatan layanan terminal IPCC, perbaikan lapangan, serta perbaikan sistem.
“Kami juga akan berinvestasi untuk men-support penerapan sistem sekali bayar atau single billing langsung ke IPCC,” jelasnya dalam media gathering IPCC, Kamis (22/9).
Baca Juga: Semester I 2022, Ekspor Kendaraan yang Dilayani IPCC Meningkat
Sementara, di semester I-2022, perseroan telah menyerap anggaran belanja modal sebesar Rp 24,30 miliar di semester satu 2022. Jumlah itu hampir terserap sepenuhnya dari total anggaran sebesar Rp 24,65 miliar di sepanjang 2022.
Untuk tahun ini telah terealisasi dengan rincian, Rp 11,11 miliar untuk Pengerasan & Perbaikan di lahan Ex-PP sekitar 2 hektare (ha). Lalu, Perbaikan Besar di halaman E & A sejumlah Rp 5,39 miliar, Pengembangan & Implementasi dasbor operasi Rp 342,06 juta.
Kemudian, sebesar Rp 36,36 juta untuk Pekerjaan Renovasi Gate Terminal Domestik, Rp 2,93 miliar untuk Pengembangan di sejumlah area di Kawasan Eks DKP sekitar 3 Ha.
Selanjutnya, untuk Perbaikan Besar di Dermaga/Yard G2 & G3 sebesar Rp 139,80 juta, Pengembangan Aplikasi SIMOP & Mesin Penagihan Terminal Domestik senilai Rp 683,03 juta, dan Konstruksi Gedung Parkir sekitar 3 Ha senilai Rp 680,34 juta.
Sejalan dengan penggunaan dana tersebut, perseroan juga menyiapkan sejumlah strategi guna mencapai target kinerja tahun ini. Diantaranya menjalin kerja sama dengan pabrikan otomotif dalam penanganan kargo kendaraan, baik CBU, Alat Berat, maupun general cargo.
Misalnya dengan Toyota, Mitsubishi, Suzuki, hingga Hyundai telah terlayani di Terminal IPCC. Begitupun dengan Alat Berat maupun Truck seperti Hino, Komatsu, Kobelco, Volvo, Isuzu, dan lainnya. Sementara jika di lihat dari segmen di Terminal IPCC maka segmen CBU masih memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap kinerja keuangan IPCC.
Dia memproyeksikan kontribusi dari segmen CBU akan mencapai sekitar 60% hingga 70%. Sisanya 20% hingga 25% adalah kontribusi pendapatan dari Alat Berat (termasuk Truck/Bus) dan sisanya dari spareparts Alat Berat maupun General Cargo. Dengan demikian, perseroan pun memproyeksikan pendapatan di tahun ini bisa mencapai Rp 600 miliar dan laba bersih mencapai Rp 90 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News