kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Indonesia masuk 5 besar emerging market dunia


Jumat, 13 Juli 2012 / 08:41 WIB
Indonesia masuk 5 besar emerging market dunia
ILUSTRASI. Pada Senin (21/6/2021), harga emas untuk logam mulia Antam ukuran 1 gram di Pegadaian tak mengalami perubahan harga dibanding hari Sabtu (19/6/2021). KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Indonesia dinobatkan sebagai lima besar pasar teratas kategori emerging market utama dunia. Laporan yang dirilis Global Intelligence Alliance (GIA) menyebutkan, lima besar emerging market tahun 2012-2017 tersebut adalah; Brasil, India, China, Rusia, dan Indonesia.

Indonesia sebelumnya berada di luar posisi lima besar, tetapi tahun ini masuk dalam daftar yang diperhitungkan sebagai negara emerging market utama dunia. Setelah Indonesia, menyusul Afrika Selatan di posisi keenam, kemudian Vietnam di posisi ketujuh, Meksiko di posisi delapan dan Turki di posisi sembilan.

Peringkat nomor 10 diraih oleh Argentina diikuti oleh Thailand dan Chili di posisi kesebelas dan kedua belas masing-masing. Indonesia naik menjadi peringkat kelima lantaran naiknya pertumbuhan produk kimia, serta manufaktur industri dan jasa keuangan.

Begitu pula dengan Afrika Selatan yang kurang lebih mirip dengan Indonesia. Sementara itu, Vietnam masuk mengalami perbaikan pertumbuhan dari sektor konsumsi yang naik, terutama dari sisi produk ritel. Sementara itu, Singapura harus menyerah berada di posisi ke-15, dibawahnya ada Nigeria.

Dalam laporan Perspektif Bisnis di Emerging Markets 2012-2017 tersebut mengatakan, Indonesia sebagai negara berkembang berhasil menarik investasi. Banyak responden yang disurvei oleh GIA, sekitar 91% menyatakan, investasi di di negara berkembang memiliki peluang besar untuk berkembang lebih cepat.

"Pasar negara berkembang yang menarik membuat perusahaan memilih investasi. Seperti di China dan Brazil yang masuk dalam daftar hit tujuan investasi,” kata Pete Baca, head of Strategic Analysis & Advisory GIA dalam situsnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×