Reporter: Fitri Nur Arifenie | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Indonesia mendapatkan bantuan (hibah) dari pemerintah Denmark untuk mengembangkan program efisiensi dan konservasi energi. Lewat kedutaan besar Denmark, Indonesia mendapatkan bantuan dana sebesar US$ 10 juta.
"Hibah itu untuk kurun waktu selama 5 tahun program," ujar Duta Besar Kerajaan Denmark, HE Borge Petersen, Kamis (24/3).
Program yang dinamakan Energy Efficiency and Conservation Clearing House Indonesia (EECCHI) bertujuan meningkatkan upaya efisiensi dan konservasi di berbagai sektor, mulai dari rumah tangga, industri hingga transportasi.
Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Luluk Sumiarso bilang, dengan adanya program penghematan energi ini mampu mempercepat dan mempermudah pemerintah untuk mendapatkan suplai energi yang lebih murah.
"Saat ini penyediaan energi masih tergantung pada energi fosil yang disubsidi. Makanya perlu perubahan paradigma dari sisi pasokan ke sisi kebutuhan dengan konservasi energi," ujarnya.
Sejauh ini pengguna energi terbesar adalah sektor industri sebesar 51,86%. Disusul dengan transportasi sebesar 30,77%, rumah tangga 13,08% dan sektor komersial sebanyak 4,28%. Sebagai gambaran, apabila terdapat 650 perusahaan melakukan penghematan energi nilainya akan setara dengan membangun pembangkit berdaya 2000 megawatt (mw).
Sebagai permulaan, pemerintah berencana untuk menyosialisasikan program gedung hemat energi. "Tujuannya untuk beri percontohan teknologi dan design yang efisien serta dapat hemat energi," ujar Luluk.
Kantor hemat energi, sebelumnya pernah dicoba di Denmark dan terbukti mampu menghemat pemakaian listrik yang semula memakan sebanyak 170 kilo watt per hour (Kwh) per meter persegi dalam setahun menjadi hanya 100 Kwh per tahun setelah menerapkan teknologi tersebut.
Saat ini, menurut Luluk, sudah ada beberapa perusahaan yang mengkonfirmasi untuk menerapkan kantor hemat energi."Kami akan verifikasi sambil siapkan peraturan dalam waktu dekat dan siap implementasi tidak lebih dari pertengahan tahun ini," tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News